Mohon tunggu...
Ayu Chinintya Lestari
Ayu Chinintya Lestari Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswi

مَنْ جَدّ وَ جَدًّ (siapa yg bersungguh-sungguh pasti akan menang (berhasil).)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nilai-nilai Pesantren dalam Budaya

7 Juni 2020   06:13 Diperbarui: 7 Juni 2020   06:35 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Assalamu'alaikum kompasianers, semoga selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin. Kali ini kita bertemu lagi (2x dalam seminggu ehe) melanjutkan materi beberapa hari yang lalu. Semoga tulisan hari ini bukanlah tulisan terakhir saya di akun ini, ehe.. Baik, kali ini kita akan membahas tentang nilai-nilai pesantren dalam budaya. Langsung saja kita ulas satu-persatu.  


A. Pengertian Nilai-nilai Budaya Pesantren

Nilai merupakan keyakinan yang berada pada suatu lingkungan atau menjauhi suatu tindakan yang tidak baik atau tidak pantas. Rocherd and Bardz mengemukakan bahwa nilai adalah konsep terkait sesuatu yang keberadaannya dianggap penting. 

Jadi nilai adalah suatu keyakinan terhadap segala tindakan yang disukai maupun tidak dan dilakukan secara individu ataupun kelompok  yang berhubungan dengan tujuan dan hasil maupun  cara untuk mencapainya sehingga muncul pemikiran dan tindakan dari seseorang yang dianggap benar atau baik.

Nilai-nilai dalam pesantren diterapkan berdasarkan Al-Qur'an, hadits maupun ijtihad, sehingga dari pemahaman sumber-sumber tersebut menciptakan disiplin ilmu seperti tauhid, fiqih, dan tasawuf yang merupakan nilai-nilai dan dikenal dengan Ahlussunnah wal Jama'ah. Ahlussunnah wal Jama'ah mengembangkan nilai-nilai tawazun, tasamuh, moderat, dan adl yang dapat mengubah tindakan serta pola pikir seseorang dalam berinteraksi di pesantren secara internal maupun eksternal.
Kemudian, budaya sendiri berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddaya atau buddi yang berarti akal. Oleh sebab itu budaya dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan akal.

Adapun wujud kebudayaan ada 3, yaitu:
1. wujud kebudayaan kompleks yang terdiri dari ide-ide, nilai-nilai, gagasan, peraturan, norma-norma.

2. Wujud kebudayaan kompleks yang terdiri dari tindakan, aktivitas serta kelakuan dari manusia dalam bermasyarakat.

3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil dari karya ataupun pemikiran manusia.

B. Nilai-nilai Pesantren dalam Budaya

Nilai-nilai pesantren dalam budaya antara lain:
1. Akhlakul karimah
Menjadikan akhlakul karimah sebagai ukuran dalam menentukan kelayakan para santri untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

2. Ibadah amaliyah 

Dengan ibadah amaliyah, diharapkan dapat mendisiplinkan para santri dalam melaksanakan shalat fardhu di masjid, mengikuti dan melakukan ujian praktek di akhir semester seperti manasik haji, menjadi imam shalat, doa-doa, maupun amalan-amalan ibadah lainnya.

3. Membaca Al-Qur'an
Nilai-nilai pesantren yang sangat diwajibkan untuk para santri adalah membiasakan diri membaca Al-Qur'an setelah shalat fardhu secara individu maupun kelompok dan disimak oleh satu pembimbing. Selain itu membaca Al-Qur'an juga menjadi syarat materi dalam ujian di akhir semester dengan tujuan para santri dapat membaca Al-Qur'an dengan baik, benar dan lancar sesuai dengan ilmu tajwid.

4. Hafalan surah-surah dalam Al-Qur'an
Ada beberapa surah dalam Al-Qur'an yang wajib dihafalkan oleh para santri, yaitu surah al-Kahfi, Yaasiiin, ar-Rahman, al-Waqi'ah, al-Mulk serta juz Amma dengan tujuan agar para santri  dapat mengamalkannya dalam ibadah sehari-hari di lingkungan masyarakat.

5. Dedikasi dan royalitas
Dedikasi dan royalitas dalam pesantren ditunjukkan dengan mengajarkan kedisiplinan kepada para santri selama 24 jam.

6. Amanah dan bertanggung jawab
Pesantren selalu mengajarkan nilai-nilai amanah serta tanggung jawab kepada para santrinya. Hal ini ditunjukkan dengan mengikutsertakan beberapa santri untuk menjadi pengurus pesantren, sehingga dari situ mereka diajarkan nilai-nilai amanah dan tanggung jawab dalam mengemban tugasnya.

7. Nilai toleransi dan tenggang rasa
Nilai toleransi dan tenggang rasa dalam pesantren ditunjukkan dengan menempatkan kurang kebih 8-10 santri ke dalam 1 kamar, dengan tujuan meningkatkan nilai toleransi dan tenggang rasa antar santri.


Tujuan dari diterapkannya nilai-nilai pesantren adalah untuk membentuk kepribadian dan karakter para santri menjadi lebih baik sehinga menjadikannya sebagai kebiasaan baik yang telah mendarah daging dan dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun