Mohon tunggu...
Ayu Chinintya Lestari
Ayu Chinintya Lestari Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswi

مَنْ جَدّ وَ جَدًّ (siapa yg bersungguh-sungguh pasti akan menang (berhasil).)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Relevansi Karakteristik Kepesantrenan

22 Mei 2020   20:40 Diperbarui: 22 Mei 2020   20:38 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamualikum Kompasianers..Semoga selalu dalam keadaan sehat wal'afiat. Dan Alhamdulillah saat ini kita masih diberi kesempatan untuk membahas kelanjutan artikel minggu sebelumnya, kali ini bahasan kita berjudul "Relevansi Karakteristik Kepesantrenan". Baik, langsung saja kita ulas satu persatu.


1. Pola Umum Pendidikan Pesantren

Seperti yang telah disampaikan pada artikel sebelumnya bahwa pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang dilaksanakan dengan sistem mondok atau asrama yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendalami ilmu agama Islam serta mengimplementasikannya dalam kehidupan (sebagai pedoman hidup) dengan menitik beratkan pada nilai-nilai moral dalam kehidupan bermasyarakat. 

Proses pertumbuhan dan perkembangan pesantren yang mana masjid berperan sebagai pusat lembaga dan kyai sebagai tokoh sentral mengakibatkan munculnya pola-pola umum dalam pendidikan pesantren.

Pesantren didirikan dengan tujuan untuk memberikan pendidikan Islam serta memberikan pengajaran berupa ilmu-ilmu agama Islam dalam segala macam bidang, seperti akhlak dan tasawuf, ushul fiqih, tafsir, hadits, bahasa arab, dan lain sebagainya yang merujuk pada kitab kuning yaitu kitab Islam klasik, sehingga diharapkan para santri setelah keluar dari pesantren dapat mengamalkan ilmunya serta mengimplementasikan ilmu-ilmu dari pesantren khususnya dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Kultur Pesantren

Kultur pesantren merupakan kebudayaan dari pesantren yang dapat mempengaruhi pola pikir para santri seperti karakter, kebiasaan, mental, dan akhlak para santri dalam asrama melalui pengawasan para ustadz maupun ustadzah sehingga diharapkan dapat membentuk para santri berkepribadian unggul dan berakhlakul karimah. 

Hal tersebut dapat dilakukan dengan sistem pengajaran pesantren yaitu bandongan, hafalan, sorogan, serta musyawarah, akan tetapi saat ini sistem pengajaran di pesantren lebih sering menggunakan sistem klasikal , yaitu sistem sekolah atau madrasah dengan dengan salah satu komponen pendidikan yaitu keterampilan (yang mengandung nilai-nilai Islami) para santri.

3. Metode Pembelajaran Pesantren

Metode Pembelajaran di Pesantren menggunakan 2 metode, yaitu metode salaf atau tradisional, metode batsa'ul masa'il atau musyawarah, metode hafalan, metode praktek ibadah, metode rihlah ilmiah, metode muhawaroh atau muhadats, dan metode riyadhoh. Metode salaf atau tradisional adalah metode pembelajaran murni atau asli dari pesantren. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun