Mohon tunggu...
Ayub Abdillah
Ayub Abdillah Mohon Tunggu... Jurnalis - Pelajar Awam

Mari berkontroversi ria!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Masalah Sosial Anak dan Konseling

17 September 2019   05:48 Diperbarui: 17 September 2019   05:56 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Masalah sosial merupakan polemik yang sedari dulu sudah ada dan senantiasa muncul ditengah-tengah kehidupan bermasyarakat. Banyak sekali faktor-faktor yang melatarbelakangi masalah social tersebut. Faktor-faktor tersebut antara lain kemajuan teknologi, industrialisasi,globalisasi dan lain sebagainya. Salah satu dari dampak masalah sosial ialah mengena kepada usia-usia anak yang merupakan imbas dari permasalahan orang tua atau dewasa.

Salah satu aset Negara ialah generasi muda, yang tak lain adalah anak yang akan tumbuhh berkembang. Perkembangan anak juga dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan yang baik akan mendukung anak untk berkembang menjadi anak yang baik pula dan dapat dibanggakan. Namun apabila lingkungan anak tidak baik, maka akan berakibat tidak baik pula terhadap perkembangan anak. Sayangnya zaman sekarang banyak permasalahan yang masih menghantui pertumbuh kembangan anak yang diakibatkan oleh permasalahan sosial.

Fenomena permasalahan sosial ini merupaka salah satu permasalahan yang seharusnya menjadi perhatian khusus dari keluarga, masyarakat, dan Negara. Dari data yang ditunjukkan oleh Kompas.com yang berasal dari Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI, jumlah anak penyadang kesejahteraan sosial (usia 0-18 tahun) di Indonesia per desember 2009 mencapai 4.656.913 jiwa, hal ini setara dengan jumlah penduduk Malaisya dan Singapura. Penyadang kesejahteraan sosial yang dimaksud dalam data ini ialah anak terlantar, anak balita terlantar, anak jalanan, anak nakal atau anak yang berhadapan dengan hukum. Sungguh masaalah besar yang harus segera mendapatkan perhatian khusus untuk segera ditangani.

Dari permasalahan yang ada, konseling dirasa dibutuhkan selain bimbingan konseling yang sudah dikembangan di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia. Saat ini sudah ada konseling untuk orang dewasa seperti konseling dalam masalah pernikahan, masalah keagamaan, masalah pekerjaan dan masalah-masalah lainnya yang menyangkut masalah orang dewasa. Konseling diharapkan mampu hadir sebagai solusi untuk meminimalisir permasalahan-permasalahan yang ada.  

Konselor sebagai profesi penolong adalah konsep yang seharusnya sudah menjadi bagian dari konsep serta fungsi dari konselor itu sendiri. Konselor diharapkan dapat membantu masalah-masalah yang ada pada kemajemukan masalah khususnya masalah sosial yang ada di masyarakat. Sehingga dapat membantu masyarakat untuk mengembangkan bakat potensi yang ada padi dirinya. Tak luput dari perhatian, konseling terhadap anak ialah urusan yang tidak bisa disepelekan yang akan bisa berakibat fatal untuk kehidupan mereka. Karena anak juga manusia, yang masih memiliki hak asasi layaknya masyarakat dewasa jua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun