Mohon tunggu...
Ayub Simanjuntak
Ayub Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - The Truth Will Set You Free

Write what I feel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Etos Kerja Orang Kristen

27 Desember 2021   10:16 Diperbarui: 27 Desember 2021   10:38 1284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: https://www.freepik.com/

Kebanyakan orang tahu mencuri, berbohong, membunuh atau korupsi adalah dosa. Tetapi mungkin banyak yang tidak tahu malas adalah dosa. Malas adalah tindakan sesorang yang tidak mau bekerja atau mengerjakaan sesuatu yang bermanfaat baik bagi dirinya maupun bagi orang lain.

Firman Tuhan memerintahkan si pemalas untuk pergi dan belajar kepada semut, binatang kecil yang rajin. Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.  (Amsal 6:6-8TB). Pemalas adalah bodoh kata alkitab.

Semua barang yang kita lihat hari ini berasal dari pemikiran manusia dan semuanya memiliki maksud. Sebagai contoh sederhana penemuan roda , dalam sebuah piktograf bangsa Sumeria yang diduga berasal dari tahun 3500 S.M menggambarkan pemakaian roda yang dikaitkan dengan kereta. Hal ini sangat memudahkan manusia pada masa itu ketika hendak memindahkan atau mengangkat barang-barang yang berat sehingga  mempercepat pekerjaan manusia.

Demikianlah manusia, pada awal penciptaannya memiliki maksud yang mulia. Manusia tidak hadir hanya untuk lahir, hidup kemudian mati tanpa meninggalkan apa-apa, melainkan harus bekerja mengusahakan bumi menjadi tempat yang indah dan seperti surga sendiri. Mandat bekerja adalah inisiatif Allah sendiri.

Homo Faber adalah sebuah konsep yang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk pekerja. Manusia ditaruh Sang Khalik ke dalam dunia untuk menguasai dan mengelola bumi. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka:  "Beranakcuculah dan bertambah  banyak ; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas  ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi. " (Kej 1 : 28TB).

Etos kerja semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok (https://kbbi.web.id/etos). Tentu secara logika Tuhan menghembuskan suatu semangat bekerja dalam diri manusia yang menurut pandangan Alkitab diciptakan serupa dan segambar dengan Tuhan sendiri. Manusia lahir dengan suatu passion untuk menciptakan, mengusahakan, mengerjakan sesuatu yang akan mengisi sesuatu yang penting dalam hidupnya. Dalam konteks inilah kita akan memahami bahwa karakter malas jelas bertentangan karakter Allah.

Namun menjadi Homo Faber jelas bukan ultimate goal dari penciptaan manusia. Sebab, bagaimana ketika manusia itu mati? Maka seluruh karyanya akan tamat. Sia-sia belaka. Yesus Kristus dalam doanya berkata bahwa tujuan kedatangan-Nya kedalam dunia adalah memberikan hidup yang kekal kepada semua orang. Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus (Yohanes 17: 3 TB).

Melalui pekerjaan, manusia mengenal siapa Allahnya yaitu mengusahakan bumi, menguasai bumi tetapi tidak menghancurkannya dan pada akhirnya manusia mengenal siapa pencipta-Nya dan demikianlah mereka hidup kekal bersama-sama Allah.

Sementara manusia di bumi, Allah telah mencurahkan berkat-berkat-Nya yang spektakuler. Musim hujan menumbuhkan tunas-tunas muda, rumput-rumput yang segar menjadi bahan makanan enak buat kambing-domba, demikian kambing, domba dan sapi menghasilkan susu, wol, daging dan kulit hewan bagi keperluan manusia ciptaan-Nya.

Kenallah baik-baik keadaan kambing dombamu, perhatikanlah kawanan hewanmu. Karena harta benda tidaklah abadi. Apakah mahkota tetap turun-temurun? Kalau rumput menghilang dan tunas muda nampak, dan rumput gunung dikumpulkan,  maka engkau mempunyai domba-domba muda untuk pakaianmu dan kambing-kambing jantan untuk pembeli ladang,  pula cukup susu kambing untuk makananmu dan makanan keluargamu, dan untuk penghidupan pelayan-pelayanmu perempuan (Amsal 27:23-27TB).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun