Mohon tunggu...
Ayu Anita
Ayu Anita Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Idul Kurban, Saatnya Membuang Sifat Hewani

2 September 2017   11:36 Diperbarui: 2 September 2017   11:43 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengendalikan Pikiran - carahipnoterapis.files.wordpress.com

Bagaimana perasaan Nabi Ibrahim ketika mendapatkan wahyu dari Allah SWT untuk menyembelih Ismail, anak yang telah ditunggunya selama bertahun-tahun. Jika kita berada pada posisi Nabi Ibrahim, kira-kira apa yang akan kita lakukan? Atau bagaimana kalau kita berada di posisi Ismail? Yang menjadi keputusan keduanya patut kita jadikan tauladan. Keputusan Ismail yang tidak menolak, menjadi contoh kepatuhan seorang anak kepada ayahnya. Keputusan Ibrahim, juga merupakan bukti kecintaan dan kepatuhan kepada Sang Pencipta. Mari kita terapkan keteladanan Ibrahim dan Ismail kepada Allah SWT ini, kedalam kehidupan sehari-hari. Mari patuhi segala perintah-Nya dan jauhi segala larangan-Nya.

Mungkin ada pertanyaan tidak penting, kenapa Allah SWT mengganti Ismail menjadi hewan ketika itu? Hanya Allah SWT yang tahu. Namun, kita bisa mengartikan berdasarkan pemahaman kita masing-masing. Saya sendiri mengartikan, sifat hewani itulah yang perlu dikorbankan. Karena hewan merupakan makhluk Allah yang tidak memiliki akal dan pikiran seperti manusia. Hewan lebih didominasi nafsunya. Wajar jika mereka cenderung marah jika diganggu. Tidak berpikir tetang masa depan. Dan hanya memikirkan pada saat hari ini saja.

Meski manusia memiliki akal, pikiran dan perasaan, tidak sedikit pula diantara manusia yang juga memiliki sifat hewani. Diantara mereka seringkali melakukan kekerasan terhadap manusia lain. Mereka juga sering menebar kebencian ke pihak lain. Belakangan terungkap, bahwa jaran kebencian ini dikelola secara sistematis. Grup Saracen yang didirikan pada 2015 lalu, terungkap bahwa digunakan untuk menebar kebencian. Ironisnya, ujaran kebencian itu ditawarkan dalam bentuk proposal ke pihak kalin. Untuk paket ujaran kebencian ini, dipatok harga sekitar Rp 75 juta. Sungguh sangat ironis.

Ujaran kebencian tidak jauh berbeda dengan sifat hewani, yang mengumbar nafsunya untuk mewujudkan keinginan pribadi. Tindak kekerasan atas nama agama, juga tidak jauh berbeda dengan sifat hewani yang harus dilawan. Mari berjihad untuk melawan sifat hewani ini. Karena jihad yang sebenarnya adalah melawan atau mengendalikan hawa nafsu. Dan hawa nafsu ini identic dengan sifat hewani jika tidak bisa dikendalikan. Lupakan jihad yang selalu menebar teror. Karena tidak ada satupun ajaran dalam agama yang menganjurkan jihad dengan cara kekerasan.

Mari kita ganti jihad dengan cara kekerasan itu, dengan jihad dengan cara yang lebih bermafaat bagi masyarakat. Dan ikut berkurban dalam hari raya kurban, merupakan salah satu bentuk yang memberi manfaat kepada masyarakat. Selain itu, bagi pihak yang berkurban, juga memberikan dampak positif jika kita juga ikut mengorbankan sifat hewani yang masih melekat dalam diri. Dengan mengorbankan sifat negatif itu, hari raya kurban juga akan membersifkan diri kita dari pengaruh buruk.

Seperti kita tahu, salah satu pengaruh buruk itu sering dimunculkan oleh kelompok radikal dan teroris melalui berbagai postingan di media sosial. Tidak hanya dalam bentuk tulisan, tapi juga audio video. Upaya ini dilakukan untuk merekrut anggota sebanyak mungkin. Dan hasilnya, tidak sedikit dari generasi muda yang menjadi pelaku bom bunuh diri. Untuk itulah, mari kita jadikan hari raya kurban ini sebagai momentum untuk membuang sifat-sifat buruk, agar generasi penerus berkembang menjadi generasi yang bermanfaat bagi negeri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun