Mohon tunggu...
Ayu Anita
Ayu Anita Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Merdeka dan Bersatu dalam Keberagaman

17 Agustus 2017   22:12 Diperbarui: 17 Agustus 2017   22:25 1113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada yang menarik dalam perayaan hari kemerdekaan kali ini. Presiden, menteri, elit politik hingga tamu undangan menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah. Kirab budaya yang masih dipertahankan presiden Joko Widodo, juga menambah perayaan hari kemerdekaan semakin penuh makna. Selama ini, perhatian publik hanya tertuju pada pasukan bendera pusaka saja. Namun pada tahun ini, semua orang menjadi perhatian. Jika melihat tayangan di televisi, istana negara penuh dengan warna-warni. Semua orang menunjukkan kebanggaannya dengan pakaian adatnya.

Ada satu hal lagi yang menarik perhatian publik pada perayaan hari kemerdekaan tahun ini. Para mantan presiden juga hadir semua. Mulai dari BJ Habibie, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono juga hadir. Para mantan presiden ini juga saling tersenyum, saling bersalaman dan foto bersama. Bersatunya para tokoh bangsa ini tentu membuat negeri ini semakin adem. Dan ketegangan yang ada di level masyarakat, seharusnya mereda setelah menyaksikan para elitnya bersatu. Jika kita melihat hari ini, keberagaman menunjukkan kekuatannya. Kebhinekaan menjadikan Indonesia semakin berwibawa.

Seperti kita tahu, beberapa waktu kebelakang, keberagaman menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan. Keberagaman dianggap sebagai sumber persoalan. Dalam pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu, keberagaman justru selalu dipersoalkan. Orang berbeda pilihan terhadap pasangan calon, dianggap sebagai pilihan yang salah. Bahkan, isu SARA juga dibawa-bawa untuk memecah belah kemajemukan masyarakat ibukota. Beruntung tidak terjadi konflik terbuka ditengah masyarakat. Meski ancaman perpecahan itu begitu nyata.

Padahal, Indonesia bukan hanya untuk satu golongan saja. Bung Karno sempat mengatakan, bahwa negara ini tidak hanya untuk satu orang, satu golongan, tapi untuk semua orang. Itulah kenapa dasar negara Indonesia adalah kebangsaan. Semua suku-suku yang ada di bumi nusantara, bersatu dalam kerangka negara kesatuan republik Indonesia. Konsep negara kesatuan ini, juga harus dimaknai sebagai komitmen bersama. Bahwa kita harus menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, agar Indonesia terbebas dari segala bentuk perpecahan.

Seperti kita tahu, ancaman radikalisme dan terorisme masih begitu nyata di Indonesia. Bahkan, beberapa hari sebelum peringatan hari kemerdekaan, densus 88 berhasil menangkap jaringan teroris yang akan meledakkan istana negara. Tidak terbayangkan, jika rencana peledakan ini tidak bisa digagalkan, perayaan kemerdekaan dalam keberagaman ini tentu tidak akan berjalan dengan baik. Untuk itulah, mari kita bersatu dan tetap menjaga keberagaman negeri ini. Karena dengan bersatu dan tetap menjaga keberagaman, kepedulian dan toleransi antar umat akan tetap terjaga.

Mari kita jadikan momentum hari kemerdekaan ini, sebagai hari untuk meningkatkan komitmen kebangsaan kita. Indonesia butuh generasi penerus yang berani tapi juga bisa menghargai. Indonesia butuh generasi penerus yang inovatif, tapi juga harus produktif. Dan Indonesia butuh generasi yang mengerti, agar tetap bisa menjaga toleransi negeri. Sekali lagi, mari kita memantapkan diri, untuk tetap menjaga persatuan agar kita benar-benar merdeka tapi tetap bisa menjaga keberagaman yang ada.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun