Mohon tunggu...
Ayu Anissa
Ayu Anissa Mohon Tunggu... Guru - Teacher

PENULIS  Kumpulan Cerpen “Alice de Wijn” ISBN 978-602-490-612-2 Tahun 2019 Penerbit CV. Intishar Publishing  Antologi Puisi “Janji Temu di Sudut Kota” ISBN 978-602-490-797-6 Tahun 2019 Penerbit CV. Intishar Publishing PENULIS KOLABORASI  Kumpulan Cerpen untuk Anak “Ini Dunia Anak” ISBN 978-623-7384-40-3 Tahun 2019 Penerbit CV. Harasi  Antologi Cermin “Cerita Mini untuk Anak” ISBN 978-623-7384-65-6 Tahun 2020 Penerbit CV. Harasi  Kumpulan Cerpen Horror “Sanggar” ISBN 978-623-94063-8-7 Tahun 2020 Penerbit Megalitera  Kumpulan Cerpen “Kebun Bunga Itu Telah Kering” ISBN 978-623-6656-37-2 Tahun 2021 Penerbit Megalitera

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dua Garis Lurus

17 November 2022   00:51 Diperbarui: 17 November 2022   01:16 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

          "Mau bagaimana lagi, jalan kita terpaut jauh, terlampau panjang sampai tak mungkin terlewati," jawabnya.

          Ya, benar. Jika memaksa melewati jalanan penuh lika-liku itu, butuh perjuangan yang panjang. Itupun sudah ditentukan hasil akhirnya. Merupakan sebuah kesia-siaan ketika kita harus berusaha sementara hasil akhirnya sudah ditentukan sejak awal. Kami terlanjur nyaman antara satu dengan lainnya untuk dipisahan oleh keadaan. Sampai-sampai kami tak sadar bahwa kami ini se-aamiin tapi tak se-iman.

Memang benar apa kata bijak, tidak semua yang Tuhan kirimkan untuk kita adalah hal baik. Siapa tahu Dia memang mengirimkannya untuk melihat seberapa dalam cintamu pada-Nya. Karena terbukti sudah bahwa Istiqlal dan Katedral walaupun dibangun bersebelahan, mereka untuk dipersatukan. Tidak berbeda dengan kami yang sama seperti dua garis lurus, sampai sejauh apapun akan tetap sejajar tanpa menemukan titik temunya.

                                                                          ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun