Mohon tunggu...
Ayu Mellisa
Ayu Mellisa Mohon Tunggu... mahasiswa -

art lover, music maniac, philosophy seeker, beatlemania, out of the box

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sepatuku Sayang, Hilang Dicolong Orang

19 Januari 2011   12:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:24 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12954410361742577656

Saya ingat benar, kala itu saya sedang mainan gitar di depan TV dan mengobrolkan ujian yang akan kami hadapi siang hari itu. Suasana begitu menyenangkan dan damai, saya pun seakan gak rela jika suasana itu beralih pada kedukaan yang sedikit menggelikan. Benar saja, tiba-tiba, seorang teman saya datang tergopoh-gopoh dengan tampang masam. Namanya Rona.

“Guys, sepatuku ilang!!!”

Kami terperanjat mendengar statement yang menyedihkan itu. Saya langsung menyampaikan simpati sekaligus bertanya-tanya. Apakah gerangan yang membuat sepatu Rona raib begitu saja? Rona pun berspekulasi bahwa tadi malam ada orang yang tidak berhak masuk ke halaman kost kami dan membawa serta sepatu Rona sebagai souvenir. Sedikit rasa curigasekaligus tidak percaya datang, karena sebelumnya kejadian macam itu tidak pernah menyantroni kami.

Kemudian kami beranjak ke lokasi kejadian, teras kami yang menjadi saksi bisu tindak kriminalitas itu. Kecurigaan kami langsung terarah pada beberapa pihak yang berpotensi berbuat “nakal” itu. Obrolan pun berubah mengenai orang-orang yang terlihat berbau jahat itu. Tapi sejurus kemudian, saya menyadari sebuah fakta yang mengiris hati saya.

“Omong-omong, sepatuku kok gak ada ya?”

Terhenyaklah kami melihat ruang kosong tempat sepatu kesayangan saya biasanya beristirahat setelah seharian tersiksa oleh kaki saya. Sungguh terlalu, ternyata sepatu saya turut menjadi korban penculikan!!

Marah, sedih, emosi, sampai rasa geli beterbangan di perut saya, menggelepar minta dikeluarkan. Saya hanya bisa tersenyum kecut menghadapi realita ini. Langsung teringat sosok sepatu kesayangan saya itu. Yang umurnya belum genap setahun menemani kehidupan saya. Yang saya beli dengan uang saya sendiri setelah berjuang menabung mati-matian (+merengek-rengek sama ibu). Yang saya temukan sore-sore setelah berkelana bersama kakak saya tersayang. Yang saya beli karena modelnya keren banget! Yang ternyata modelnya sangat mirip dengan punya orang yang saya suka. Yang menemani hari-hari saya dengan penuh keceriaan tanpa pamrih.... Kini semua kenangan indah itu tampil layaknya slide show seiring raibnya sepatu tercinta saya. Oh....menusuk hati sekali!!

Sekarang saya benar-benar pasrah menanggapi hal itu. Ya sudahlah.... ternyata sepatu itu belum menjadi jodoh saya. Tidak ada lagi hal yang bisa dilakukan selain berdoa dan nabung lagi, sampai saya bisa beli sepatu bermarga sama. Doakan saya semoga saya bisa mendapatkan sepatu yang benar-benar cocok untuk kehidupan saya karena hanya sepatu terbaiklah yang akan menjadi kawan setia kita dalam menghadap kerasnya jalan kehidupan. Amien....

Untuk orang yang telah mengadopsi sepatu saya tanpa izin. Oke, kali ini anda beruntung bisa mendapatkan sepatu saya dengan cuma-Cuma. Tapi lihat saja, sepatu itu tdak akan membuat anda bahagia dan keren karena sepatu saya lebih bermartabat dibandingkan anda yang telah dengan sadar menganiaya jiwa seorang mahasiswa kere yang stress menghadapi ujian seperti saya. Saya sih, gak mendoakan, cuma ati-ati aja kalo pake sepatu saya, kemungkinan besar anda keseleo, jatuh, kesrimpet, atau kesandung. Oiya, lain kali kalo mau nyolong jangan ambil kaos kakinya juga, dong...kayanya kok niat banget mau memeras rakyat jelata macam saya.

Tapi saya puji anda karena memiliki mata yang jeli dan bisa mendapatkan sepatu yang stratanya lumayan. Tapi dengan hormat saya mohon, jikalau anda berbaik hati mau mengembalikan sepatu tersebut pada ibunya, saya akan sangat menghargai itu. Karena sepatu itu merupakan sepatu koleksi saya yang benar-benar saya sayangi

[caption id="attachment_84230" align="alignleft" width="228" caption="kenangan indah bersama sepatu tercinta"][/caption] dan memiliki nilai sejarah yang sebanding dengan kelahiran anda. Oke...bagi teman-teman yang merasa tahu dimana anak hilang saya berada silahkan hubungi saya, penghargaan sepantasnya akan saya berikan jika sepatu tersebut kembali seutuhnya. Terimakasih

Dear my lovely white converse sneakers.... I miss you so much....

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun