Mohon tunggu...
Ayu Shafira
Ayu Shafira Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

The story of My Journey

11 November 2018   05:25 Diperbarui: 11 November 2018   06:00 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

    Namaku adalah Aya Shafiyyah. Seorang pemandu wisata wanita satu-satunya di Hutan Lindung Welok, wilayah timur Indonesia. Aku sangat menyukai travelling, dan itu sudah terlatih sejak aku di bangku sekolah dasar di kegiatan pramuka. Aku pun seorang mahasiswi aktif di kampus, dan ku luangkan waktu setiap sabtu dan minggu untuk menyalurkan hobiku dalam kegiatan memandu wisata ini.Hari ini, Minggu 11 November 2018, aku membawa rombongan yang beranggotakan 6 orang ditambah aku dan Her, supir bis rombonganku.

''Okay, ladies and gentleman, please listen to me carefully. I'm as your tour guide, wanna ask your attention to obey the rules and faith for everything I say.''

''Sister, speak Indonesian please. I understand.'' Kata seorang  kakek dengan tongkat yang menopang tubuhnya.

''Oh, okay.'' Hufft, hampir saja aku mati berdiri karena harus membawa bule dalam rombonganku kali ini.
''Pak Her, sudah siap bus nya?'' tanya ku pada pak Her

''Siap neng.''
   Sepanjang perjalanan ku jelaskan beberapa spot tanaman dan pepohonan yang jarang diketahui orang-orang pada umumnya. Mereka begitu antusias mendengarkan, ada yang langsung mengambil ponselnya untuk diabadikan dilaman instagramnya. Ada yang sambil mendengarkan lagu-lagu jazz yang disetel oleh Prita, ada yang hanya diam tersenyum kepadaku, Fred sang ahli biologi yang pastinya lebih paham dari aku, adapun Kanaya memegang tripod mini untuk mengabadikan vlog Anggi.

''Kan, tolong pegang yang benar ya! Jangan sampai fokusnya buyar.'' Kata Anggi

''Uuuh, bagaimana kita ini kan sedang di bus, dinamika jalannya tidak stabil.'' Jawab Kanaya

'' Yang penting kamunya yang stabil'' ucap Anggi 

    Mendengar percakapan mereka ini, membuatku tersipu malu, karena dahulu aku juga seperti Anggi yang tidak pernah lupa untuk mengabadikan setiap momen. Sementara itu, Fred sibuk mencatat sambil melihat-lihat pepohonan yang hijau lagi rindang. Semua terlihat bahagia dan antusias. Sesampainya kami ke tempat tujuan, aku menjelaskan beberapa penjelasan singkat, dan setelah itu ku berikan waktu hanya 2 jam saja, mengingat waktu akan menuuju sore hari sedangkan perjalanan panjang kembali akan memakan waktu yang banyak.

'' kak, mau cokelat? '' sebuah tangan mengulur dengan cokelat dalam genggamannya. Terpampang nama Barlouy dipermukaan bungkusnya.

''Uum, tidak usah. Untukmu saja'' kata ku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun