Mohon tunggu...
Ayu Hendranata
Ayu Hendranata Mohon Tunggu... Wiraswasta - Nasionalist and Social Media Influencer

Financial planner & Enterpreneur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kepemimpinan Itu adalah Tindakan, Bukan Jabatan

2 Desember 2018   16:48 Diperbarui: 2 Desember 2018   17:07 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Amanah adalah gabungan dari sifat jujur, kompeten,konsisten dan bertanggung jawab sekaligus menjadi persyaratan utama bagi seorang pemimpin.

Begitulah kira kira gambaran pemimpin ideal menurut kecamata saya secara pribadi. Jika kembali manarik waktu, saya ingat betul bagaimana saat pasangan saya berjuang untuk mendapatkan beasiswa Doktoralnya dari pemerintah Amerika dan sekembalinya ke negeri tercinta ini hanyalah bertujuan untuk memberikan ilmu, loyalitas,tenaga dan energinya semua untuk menjadi saluran berkat dalam melayani masyarakat. Tidak lebih dan tidak kurang.

Dan apakah saat kembali langsung mendapat posisi jabatan seperti semula yang telah ditinggalkannya dahulu? Jawabannya tidak semudah yang kita pertanyakan, semua butuh pembuktian kerja keras, tindakan dan keikhlasan dalam bekerja. Urusan jabatan menjadi hal belakangan.

"Ini bukan masalah jabatan, tapi masalah bagaimana aku bisa bekerja memberikan yang terbaik terlebih dahulu dengan tindakan dan hati" begitulah jawaban menenangkan yang keluar dari nya saat itu.

Pemimpin formal maupun informal dilevel jabatan manapun diharapkan memang selalu dapat amanah dalam menjalankan tugasnya.

Orang baik dan jujur kadang tidak cukup untuk di anggap mampu menjadi pemimpin,karena pemimpin juga tentu harus memiliki kemampuan mengorganisasi dan memberdayakan orang orang yang dipimpinnya.

Dalam buku karya Dedi Mahardi yang saya baca, adapun beberapa ilmu tentang bagaimana kriteria kriteria seorang pemimpin yang memiliki karakter sikap mental yang berintegritas diantaranya sebagai berikut :

1. Jujur.
Sikap jujur menjadi mandatori atau akar dari semua sikap mental positif lainnya. Semua dimulai dari Jujur pada diri sendiri, Jujur pada Tuhan lalu Jujur pada orang lain.

Mengapa terlebih dahulu Jujur pada diri sendiri ? Karena tidak mungkin seseorang yang tidak jujur pada diri sendiri kemudian bisa jujur pada Tuhan atau kepada orang lain. Jujur pada diri sendiri berarti belajar bagaimana dapat berjiwa besar dengan mengakui kesalahan dan menerima kekurangan diri sendiri,serta dapat mengakui kelebihan orang lain.

2. Konsisten.
Yang berarti seorang pemimpin tidak berubah ubah terhadap apa yang telah direncanakan dan dijanjikannya,harus selaras sesuai antara tindakan dengan ucapannya (No Action Talk Only), serta konsisten dalam kebenaran dan kebaikan.

3. Tetap kukuh pada prinsip kebenaran dan tidak tergoyahkan pada hal hal yang kurang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun