Mohon tunggu...
Ayu Hendranata
Ayu Hendranata Mohon Tunggu... Wiraswasta - Nasionalist and Social Media Influencer

Financial planner & Enterpreneur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Seni Bersikap Bodo Amat

4 September 2018   11:58 Diperbarui: 4 September 2018   12:23 2860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Seni Bersikap Bodo Amat

Belajar seni bersikap bodo amat dari buku best seller versinya New York Times karangan Mark Manson yang saya baca akhir akhir ini membuat saya jadi sadar bahwa memang saat ini lewat keajaiban budaya dan masifnya media sosial ternyata membuat  banyak orang menjadikan media sebagai ajang pamer , berita hoax dan bahkan berseteru dengan apa yang mungkin diyakininya adalah benar. Tidak sedikit yang kemudian melahirkan generasi manusia yang kemudian memiliki perasaan cemas,takut,bersalah, pemarah,"baper" an dan lain lain atau istilah dalam psikologi sering disebut "Fear of Missing Out" (Fomo).

Jangan jauh jauh, coba sejenak buka feed Facebook atau instagram anda,setiap orang disana menjalani saat saat yang menyenangkan.Lihat, ada yang posting lagi liburan, posting pamer gift pemberian pasangannya, posting pamer foto dengan orang penting atau terkenal, atau postingan postingan lainnya yang mungkin  kita lihat didepan layar handphone saat kita multitasking sedang melaksanakan aktifitas lain atau terperangkap dalam rutinitas sehari hari . Lalu kemudian kadang kita terlintas berpikir,bahwa hidup kita 10 kali lipat lebih menyebalkan dari orang lain dalam feed tersebut atau bisa juga sebaliknya.

Mark menyebutnya sebagai sebuah "Lingkaran setan" yang telah mewabah, sehingga membuat banyak di antara kita kadang merasa terlalu tertekan,terlalu gusar,dan terlalu membenci diri sendiri.

Itulah yang menjadi sumber keresahan. Kita merasa kecewa atas kekecewaan itu sendiri,kita merasa bersalah atas rasa salah itu sendiri,kita jadi marah karena amarah yang menyulut dan kita menjadi cemas karena perasaan cemas itu sendiri. Lalu apa yang salah dengan saya?

Inilah mengapa,bersikap masa bodoh adalah kuncinya. Inilah alasan mengapa dengan sikap ini akan menyelamatkan dunia.Bagi tipe pemikir mungkin agak susah, karena pasti akan dibawanya ke dalam hati dan pikiran. Padahal kuncinya keluar dari zona lingkaran setan itu adalah dengan bisa menerima bahwa dunia ini benar benar tidak akan apa apa tanpa memikirkan hal hal yang ga penting,memang kehidupan ya seperti ini dan apa adanya.
Dengan tidak ambil pusing ketika kita merasa menjadi buruk,berarti kita sebenarnya sudah memutus Lingkaran Setan itu sendiri,coba kita berkata pada diri kita sendiri "Saya merasa sangat buruk,tapi terus kenapa ?apa pedulimu? " berhentilah membenci diri sendiri saat anda merasa begitu kecewa."

Seorang filsuf eksistensialisme "Albert Camus" pernah mengatakan "Anda tidak akan pernah bahagia jika anda terus mencari apa yang terkandung didalam kebahagiaan itu.Anda tidak akan pernah hidup jika terus mencari arti kehidupan."

Atau dengan kata lain "Jangan berusaha".

Apa? Jangan berusaha? Saya rasa ketika mendengar saran ini, anda juga pasti tidak sependapat dengan ajaran filsuf dan juga ajaran Mark ini.

Bagaimana rumah dengan halaman super luas yang saya impikan sejak dulu?Bagaimana dengan impian impian saya lainnya ?jika saya berhenti mengimpikan itu semua, dan tentu bukan itu yang saya harapkan,bukan?

Coba kita lihat , Pernah kan memperhatikan bagaimana seringkali seseorang yang hanya iseng melakukan sesuatu malah sukses pada akhirnya? Pernah juga kan memperhatikan bagaimana ketika kita fokus pada sesuatu,semuanya justru berantakan?
Apa sebenarnya yang terjadi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun