Mohon tunggu...
Ayu Hendranata
Ayu Hendranata Mohon Tunggu... Wiraswasta - Nasionalist and Social Media Influencer

Financial planner & Enterpreneur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hadapi Hoaks dengan "Revolusi Mental" yang Elegan

12 Juli 2018   23:05 Diperbarui: 13 Juli 2018   06:31 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Saat ini dunia maya seakan berubah menjadi tempat paling strategis untuk menciptakan kondisi yang diwarnai upaya saling adu domba, perang opini, benturan serta propaganda.

Ketika mendengar dan menerima pemberitaan apapun ,saran terbaik tentu melakukan cek dan kroscek kembali melalui jendela data dan informasi yang ada, jangan sampai  "Daya Kritis" hilang begitu saja dan terbawa oleh arus/kenginan dari sang pembawa berita "Hoaks" (Indonesia) / "Hoax" (Inggris).

Berdasarkan hasil data BIN saat melakukan patroli Cyber selama 24 jam , 60 %informasi yg diterima masyarakat sebenarnya adalah HOAKS dan 40% sisanya FAKTA.

Sikap Kritis sangat diperlukan dari elemen masyarakat,terutama Kaum muda, karna kaum muda lah yang paling banyak berselancar di dunia virtual . Dan menjadi tugas kita bersama untuk saling meng -counter atau mengingatkan sesama jika telah menyebarkan sesuatu yang keliru / HOAKS.

Lalu sebenarnya bagaimana peran seorang Menteri Agama dalam menghadapi hal ini ???

Jika berandai andai saya sebagai Menteri Agama yang notabene adalah pembantu presiden, tentu juga saya akan selalu berpedoman terhadap sejarah bangsa. Catatan sejarah telah menorehkan bagaimana presiden pertama Indonesia "Soekarno" sejak awal menyerukan "Gerakan Hidup baru " untuk menuju Indonesia yang maju, berkarakter kuat,  dan disegani bangsa bangsa lain.

Dan juga masih terekam jelas dalam sebuah pidato Presiden terpilih "Jokowi" di tahun 2014, yang menekankan bahwa pentingnya pembangunan manusia indonesia ke depan. Menurutnya, ada 6 ciri manusia indonesia yang sebagian besar menjadi beban bagi pembangunan bangsa ke depan, yaitu :

1. Munafik atau Hipokrit

2. Enggan dan segan bertanggung jawab

3. Bersikap dan berperilaku feodal

4. Percaya Takhayul

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun