Mohon tunggu...
Ayu Rahmawati
Ayu Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ayu's room

Halo! Maaf bila masih ada kesalahan dalam penulisan, karena saya masih belajar. Salam kenal ya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Penggunaan Media Pembelajaran WhatsApp Group dan Google Form Selama Masa Pandemi Covid-19

28 Oktober 2021   02:57 Diperbarui: 28 Oktober 2021   03:00 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Virus Covid-19 telah memberikan dampak besar terhadap segala sektor di Indonesia, salah satunya adalah sektor pendidikan. Dampak yang dihasilkan seolah telah merombak paksa sistem pembelajaran yang selama ini telah diterapkan di Indonesia. Keadaan perubahan drastis inilah yang mendorong proses pembelajaran yang awalnya berjalan secara tatap muka langsung atau luring menjadi tatap muka secara virtual atau daring. Tentu saja ini bukan hal yang mudah, karena membutuhkan persiapan yang matang agar tujuan pembelajaran tetap bisa tercapai.

Banyak sekolah yang belum terbiasa melakukan pembelajaran secara daring harus terpaksa mengubah sistem pembelajaran tatap muka menjadi pemebelajaran daring jarak jauh akibat Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia ditengah keterbatasan sarana yang ada. Hal ini menyebabkan proses pembelajaran kurang efisien dan efektif.

Kondisi siswa di rumah selama pelaksanaan pembelajaran secara daring juga sangatlah beragam sehingga bisa menimbulkan permasalahan baru bagi siswa. Masalah yang paling sering dikeluhkan yaitu keterbatasan akses internet baik alasan dari segi ekonomi sampai letak geografi.

Pada masa pembelajaran dengan menggunakan sistem daring seperti ini, tentu saja menghabiskan banyak biaya agar siswa bisa mengikuti proses pembelajaran. Hal ini bisa menjadi permasalahan bila harga kuota internet tinggi dan penghasilan orang tua yang tergolong rendah. 

Siswa akan sulit untuk mengikuti pembelajaran karena keterbatasan ekonomi keluarga. Lalu, permasalahan dari segi ekonomi lainnya yaitu jika siswa tidak memiliki sarana penunjang pembelajaran daring seperti HP atau laptop. Tentu saja untuk membeli barang-barang elektronik itu tidak murah. Jadi permasalahan ekonomi juga bisa menjadi penghalang atau kendala pembelajaran siswa secara daring (online).

Selain dari segi ekonomi, permasalahan pembelajaran siswa bisa juga datang dari segi letak geografi tempat siswa itu tinggal. Tempat tinggal siswa sangat mempengaruhi kualitas koneksi jaringan internet. Apalagi bila siswa tersebut tinggal di desa atau daerah pegunungan yang kurang stabil jaringan internetnya. Hal tersebut juga menjadi permasalahan siswa dalam pembelajaran yang menggunakan sistem daring (online) pada masa pandemi.

Dalam mengatasi permasalahan kualitas pembelajaran yang dialami siswa pada masa pandemi, peran guru atau pendidik sangat dibutuhkan. Tidak hanya sebagai tenaga professional dan kompeten dalam bidangnya, guru harus mampu meningkatkan pengetahuan, menguasai dan mengembangkan media pembelajaran agar bisa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Guru atau pendidik dituntut untuk membuat desain pembelajaran yang berbasis pemanfaatan media daring atau online sebagai solusi dari permasalahan siswa pada masa pandemi Covid-19.

Banyak platform yang bisa dijadikan media pembelajaran pada masa pandemi, seperti WhatsApp, YouTube, Google Classroom, Google Meeting, Zoom Meeting, Google Form dan media lainnya. Pemilihan media pembelajaran daring atau online yang tepat bisa meningkatkan kualitas pembelajaran siswa selama masa pandemi. 

Tentu saja hal ini harus disesuaikan lagi dengan kondisi siswa. Karena tidak semua siswa mampu menerima penggunaan media pembelajaran yang bermacam-macam. Maka pendidik harus lebih berhati-hati dalam memilih media pembelajaran yang akan digunakan karena hal itu sangat berpengaruh pada pembelajaran siswa di masa pandemi.

Contoh media pembelajaran yang mudah diakses dan diterapkan adalah media pembelajaran WhatsApp (Group) dan Google Form di sekolah SMP Muhammadiyah 1 Denpasar. Pembelajaran menggunakan via WhatsApp menjadi pilihan guru sebagai media dalam penyampaian materi pembelajaran. Sedangkan Google Form menjadi media mengevaluasi pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru. 

Aplikasi WhatsApp bisa diakses dengan mudah oleh siswa karena hampir seluruh orang tua siswa menggunakannya sebagai sarana komunikasi dan berinteraksi antar sesama. Google Form juga mudah digunakan karena sudah terhubung otomatis dengan alamat E-mail orang tua, sehingga siswa bisa langsung menjawab soal evaluasi yang diberikan oleh guru.

Media pembelajaran WhatsApp dan Google Form tidak menghabiskan banyak kuota dibanding media pembelajaran lainnya. Media pembelajaran WhatsApp dan Google Form juga tidak membutuhkan koneksi internet yang sangat bagus, melainkan bisa diakses dengan jaringan internet yang biasa.

Jadi media pembelajaran WhatsApp dan Google Form menjadi pilihan banyak guru atau pendidik di sekolah SMP Muhammadiyah 1 Denpasar karena memberikan kemudahan baik bagi siswa ataupun guru. Media pembelajaran WhatsApp dan Google Form bisa menjadi tolak ukur keberhasilan pembelajaran siswa selama masa pandemi Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun