Mohon tunggu...
Ayu CichaRosdina
Ayu CichaRosdina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Penulis amatir yang tengah menempuh pendidikan di UPI Bandung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Jangan Dibuang! Begini Cara Mengolah Minyak Bekas Menggoreng Makanan Menjadi Barang yang Lebih Berguna, KKN Tematik UPI 2022 Kelompok 21 di Kelurahan Ciumbuleuit, Bandung

17 Agustus 2022   20:38 Diperbarui: 17 Agustus 2022   20:43 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Sampah merupakan hal yang selalu menjadi masalah bagi masyarakat kita dan sampai saat ini belum banyak inovasi yang dapat membuat sampah yang ada di Indonesia yang tercinta ini berkurang secara signifikan. Berton-ton sampah menumpuk di tempat pembuangan akhir dan akan terus menumpuk jika kita tidak menemukan solusi yang tepat untuk mengelolanya.
Namun, tidak semua sampah itu dapat dibuang ke tempat pembuangan akhir. Ada pula sampah yang begitu sulit diurai, seperti sampah plastik, sterofoam, popok, pembalut, limbah minyak dan lain-lain. Perlu puluhan bahkan ratusan tahun untuk dapat mengurai sampah-sampah tersebut. Bahkan ada beberapa sampah yang akan menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan jika kita membuangnya ke sembarang tempat.
Salah satu sampah atau limbah yang dapat menimbulkan masalah besar jika dibuang sembarangan adalah limbah minyk rumah tangga alias limbah minyak goreng. Masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi dengan minyak goreng, bahkan minyak goreng ini sudah menjadi bahan kebutuhan pokok bagi masyarakat di Indonesia. Oleh karena itulah limbah minyak goreng di Indonesia pastilah sangat banyak. Hal ini dikarenakan hampir setiap keluarga menggunakan minyak goreng untuk memasak.
Maslahnya, limbah minyak goreng ini tidak bisa dibuang ke sembarang tempat. Jika limbah minyak ini dibuang ke tanah, maka kesuburan tanah akan berkurang. Jika dibuang ke selokan atau air mengalir lainnya, saluran itu akan tercemar. Apalagi jika saluran itu bermuara ke sungai atau laut, maka limbah minyak goreng itu dapat mencemari sungai bahkan laut serta meracuni makhluk hidup disana.
Salah satu inovasi yang dapat mengelola minyak goreng ini yaitu dengan mengolah limbah minyak goreng atau sebagian masyarakat menyebutnya dengan minyak jelantah itu menjadi sabun batang serbaguna. Sabun batang ini bisa digunakan untuk mencuci lap-lap kain atau bisa juga digunakan untuk mencuci tangan dan mencuci piring.
Berikut ini, Mahasiswa UPI Bandung yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) di Kelurahan Ciumbuleuit Kecamatan Cidadap Kota Bandung, mengimplementasikan pembuatan sabun serbaguna dari minyak jelantah ini kepada anak-anak Bank Sampah Sesama di RW 07 Kelurahan Ciumbuleuit Kecamatan Cidadap Kota Bandung.
Berikut ini cara pembuatan sabun serbaguna dari minyak jelantah ini:
Alat dan bahan:
500 ml minyak jelantah yang sebelumnya sudah disarinh engan kain lalu direndam dengan memasukan arang sebanyak 300 gr selama 24 jam atau lebih. Tergantung tingkat kebersihan  dari minyak. Semakin kotor, maka semakin lama direndamnya.
220 cc air kopi/air serai
150 ml ( 1 cup air mineral dalam kemasan) soda api (NaOH)
Pewangi/fragrance oil bila diperlukan
Peralatan yang digunakan:
- Alat pelindung diri dari soda api, diusahakan untuk menggenakan baju berlengan panjang, sarung tangan karet, dan juga masker
- Wadah tahan panas
- Cetakan kue dari plastik tebal
- Kocokan telur/spatula kayu/sendok kayu
Cara membuat:
Masukan arang ke dalam minyak jelantah lalu rendam selama 24 jam atau lebih tergantung tingkat kebersihan dari minyak itu sendiri. Proses perendaman engan arang ini berguna untuk menyaring benda atau materi yang tidak baik yang ada didalam minyak jelantah.
Lalu, minyak disaring menggunakan kaus bekas atau kain bekas lainnya. Minyak inilah yang akan dijadikan sabun.
Campurkan soda api ke dalam air, jangan sebaliknya. Karena akan menghasilkan ledakan kecil bila sampai terbalik memasukannya. Setelah dimasukan, aduk perlahan dan juga hati-hati. Pastikan melakukan langkah ini di luar ruangan dan tahapannya tidak terbalik. Lakukan proses ini di ruang terbuka.
Aduk selama 30-60 menit sampai suhu adonan itu turun ke 30-40 derajat Celcius atau berada pada suhu ruangan.
Masukan minyak jelantah kedalam adonan soda api dan air serai/air kopi, lalu aduk sampai rata selama 5-10 menit. Proses pengadukan ini boleh menggunakan kocokan telur/spatula kayu/sendok kayu.
Tuangkan adonan ke dalam cetakan kue plastik tebal atau cetakan lainnya yang tahan panas..
Diamkan adonan selama 24 jam sampai mengeras.
Setelah mengeras keluarkan adonan dari cetakan, lalu potong-potong dengan pisau sesuai kebutuhan.
Setelah adonan sabun yang mengeras tadi dipotong, diamkan di ruang terbuka selama 4 minggu, setelah 4 minggu baru sabun bisa digunakan.
Selain untuk mencuci, sabun ini juga ternyata dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah. Sabun ini dapat diukir sehingga dapat menjadi souvenir bagi konsumen. Selain mengolah limbah menjadi sesuatu yang lebih berguna, cra ini juga dapat menambah penghasilan jika benar dalam mengolahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun