Mohon tunggu...
Ayu Dwikasari
Ayu Dwikasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Salah satu pasukan KKN Pulang Kampung UM Kebontunggul Kab.Mojokerto

Manjadda Wajada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Pulang Kampung UM Desa Kebontunggul Kabupaten Mojokerto Mengadakan Kegiatan Tandur Toga (TaTo)

25 Juli 2021   18:42 Diperbarui: 25 Juli 2021   18:52 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanaman obat keluarga atau kerap kali disebut Toga merupakan salah satu komoditas utama di Desa Kebontunggul, Kecamatan Gondang, Mojokerto. Hal tersebut dapat dilihat dari beranekaragamnya jenis toga yang ada di wilayah Kebontunggul. Berbagai jenis tanaman toga banyak ditemui di wilayah ini. 

Tanaman tersebut ada yang tumbuh secara liar maupun ditanam oleh warga sekitar. Karena keunggulan tersebut, perangkat desa Kebontunggul akhirnya membuat sebuah rencana pembuatan wilayah kawasan toga yang bisa mengedukasi masyarakat mengenai tanaman toga. Kawasan ini diharapkan dapat menjadi sebuah objek wisata baru di desa Kebontunggul

Inovasi mengenai kawasan toga yang akan dijadikan sebuah objek wisata ini membuat mahasiswa KKN Pulang Kampung UM 2021 merancang sebuah program penanaman toga. 

Dengan adanya program ini diharapkan dapat menjadi sebuah langkah awal bagi desa Kebontunggul mengembangkan potensi unggul yang ada sekaligus meningkatkan perekonomian desa. Dirancang dengan proses pengerjaan yang cukup lama, berikut adalah rincian kegiatan yang dilakukan mahasiswa KKN Pulang Kampung UM 2021 di Desa Kebontunggul untuk mewujudkan kawasan wisata toga.

Pada minggu pertama mahasiswa KKN UM melakukan survei dan juga mempersiapkan lahan yang akan dimanfaatkan sebagai media penanaman toga. Proses awal ini memakan waktu yang cukup lama. Hal ini dikarenakan lahan yang disediakan oleh desa cukup sulit untuk diolah. 

Bidang tanah yang tidak simetris dan kontur tanah yang tidak rata membuat persiapan lahan membutuhkan waktu berhari-hari hingga lahan benar-benar siap untuk ditanami.

dokpri
dokpri

Minggu kedua , masih tetap dengan tahap akhir persiapan lahan serta ditambah dengan proses pencarian bibit disekitar wilayah desa Kebontunggul. Bapak Kades juga menyarankan untuk meminta bibit pada warga, sehingga tidak perlu membeli. Pada dasarnya memang warga Kebontunggul sendiri banyak yang memiliki tanaman toga. 

Adapun tanaman toga yang tumbuh liar di bantaran sungai, halaman belakang rumah warga yang coba untuk ditanam. Namun, tidak semua tanaman yang tumbuh liar ini berhasil ditanam dilahan. Suhu panas yang cukup ekstrim membuatnya sulit untuk bertahan hidup. Untuk itu, mahasiswa KKN UM memutuskan untuk menanam tanaman yang masih bisa bertahan yaitu tanaman yang didapat dari warga.

Minggu ketiga, dilanjutkan dengan membeli perlengkapan berkebun seperti gembor, plastik mulsa, polibag dan juga bahan-bahan pembuatan pupuk seperti kapur dolomit dan juga garam kasar. Bahan utama yaitu pupuk kompos sudah disediakan oleh warga sekitar. Setelah semua bahan terkumpul, diminggu ini juga dilakukan pembuatan pupuk serta pemasangan mulsa pada lahan atau tepatnya gundukan yang telah disiapkan. Pada minggu ini juga dilakukan penanaman beberapa bibit yang telah didapat .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun