Mohon tunggu...
Ayu Edlyn Athaillah
Ayu Edlyn Athaillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa aktif UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hobi menyanyi dan membaca novel online.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Autobiografi Diriku

27 September 2022   15:04 Diperbarui: 27 September 2022   15:10 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Namaku Ayu Edlyn Athaillah. Ayu adalah panggilan akrabku. Lahir di Banyumas, 3 September 2004, dari pasangan Jhonny dan Yuli Astuti. Namun saat ini aku tinggal di kota Jakarta dan menjadi salah satu mahasiswa aktif UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Sains dan Teknologi, Prodi Kimia. Aku adalah anak pertama dari dua bersaudara. Aku hidup dilingkungan keluarga yang sederhana. Ayahku seorang karyawan di sebuah perusahaan swasta. Sedangkan Ibuku adalah seorang ibu rumah tangga, tetapi beberapa tahun yang lalu ibuku bekerja selama 20 tahun menjadi karyawan di perusahaan swasta yang tak jauh dari rumah. Aku mempunyai seorang adik laki-laki yang berjarak 6 tahun dari diriku, bernama Daffanzhi Alkantara. Dia sekarang berusia 11 tahun dan duduk di bangku kelas 5 SD.


Menurut beberapa temanku, aku memiliki kepribadian yang ceria dan sangat cerewet. Tetapi mereka senang bisa berteman denganku, dengan adanya diriku mereka bisa tertawa dan membuat suasana menjadi lebih asyik. Aku bersyukur dapat membuat teman-temanku senang akan hal itu. Mereka juga berkata bahwa aku adalah orang yang ekstrover sehingga mudah berteman dan bergaul dengan siapa saja. Padahal menurutku, aku adalah orang yang pemalu apalagi dengan orang yang baru aku temui.


Sejak berusia 7 tahun aku tinggal bersama kakek dan nenekku di kota Depok. Aku mulai bersekolah di SDN Mekarjaya 7, Depok. Mereka sangat menyayangiku seperti anak mereka sendiri. Nenekku pernah berkata bahwa dia sangat senang aku tinggal bersama mereka karena di keluarganya tidak ada satupun anak perempuan. Ketika menginjak tahun kedua di SD, aku mengikuti perlombaan tari tradisional antarsekolah dan menjadi juara 3 dalam perlombaan tersebut. Aku sangat gembira karena itu adalah pengalaman yang berharga untukku. Kemudian aku juga mengikuti lomba paduan suara dan menjadi anggota inti untuk mewakili sekolah namun sekolah kami kalah dalam lomba tersebut.


Setelah beberapa tahun tinggal di sana nenekku sakit lalu meninggal dunia. Aku sangat sedih, hari itu menjadi hari yang tak akan pernah ku lupakan dalam hidupku. Kemudian kedua orangtuaku membawa ku kembali tinggal bersama mereka dan melanjutkan sekolah di SDN Cakung Barat 15 Pagi, kemudian setelah lulus melanjutkan pedidikan di SMP Negeri 256 Jakarta di tahun 2016, lalu melanjutkan pendidikan kembali di SMA Negeri 102 Jakarta dan lulus pada tahun 2019.


Ada satu momen yang sangat aku ingat sebelum kakekku meninggal dunia pada tahun 2021 kemarin. Saat itu kakekku tinggal di Tanggerang dan aku berada di Jakarta. Dia sangat mengharapkan untuk bertemu denganku begitupun aku, tetapi dikarenakan virus corona aku tidak dapat menemui nya, aku takut menularkan virus tersebut dan membuat penyakit kakekku bertambah parah. Masih segar diingatanku saat itu tiba-tiba penyakitnya bertambah parah sehingga keluarga kami membawanya ke rumah sakit besar. Pada saat aku menemui kakekku itu menjadi pertemuan terakhir kami.  Tak berapa lama setelah aku bertemu dengannya dia dinyatakan meninggal dunia. Rasanya saat itu aku sangat terpukul akan kematiannya, aku menangis sepanjang malam karena aku sudah menganggap kakek seperti orang tuaku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun