Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Ini Alasan Saya Tidak Melakukan Kebiri pada Kucing Peliharaan Kami

23 Agustus 2022   09:16 Diperbarui: 24 Agustus 2022   15:39 1400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Induk kucing sedang hamil, bersama anak-anaknya yang sudah besar|foto: dokpri

Apakah sahabat pernah menjatuhkan air mata saat menonton video bagaimana manusia memperlakukan hewan bernama kucing?

Saya pernah melihat video anak kucing berusia sekitar dua bulan yang telah mati. Cara matinya tidak ada dalam unggahan, karena kekejaman ini dilakukan oleh pemilik  warung nasi sesaat sebelum pembeli tiba. 

Dikatakan anak kucing tersebut kedapatan mencuri ikan dari dapur warung. Pemilik warung tega menyiramkan air panas hingga anak kucing yang malang meregang nyawa.

Induk kucing tampak menjilat-jilat tubuh anaknya yang basah, seakan-akan dia mengatakan masih menyayangi anaknya dan mengharapkan anaknya bisa hidup kembali.

Si pengunggah video yang batal membeli nasi di sana terdengar bertanya, apakah kita akan jatuh miskin jika perut anak kucing tadi menjadi kenyang karena ikan curiannya?

Penertiban kucing liar

Tindakan yang dilakukan oknum TNI beberapa waktu lalu, terdengar sama kejinya dengan kasus di warung nasi. Parahnya, tidak hanya menimpa satu anak kucing, tetapi enam ekor.

Apa yang dilakukan seseorang, sedikit banyak akan dipengaruhi potensi yang dimilikinya. Jadi mungkin saja pada saat melakukan penembakan, oknum TNI menganggap senapan angin hanyalah sebuah cara untuk menyelesaikan masalah.

Bagaimana dengan penduduk yang tinggal di kawasan pinggir hutan seperti kami?

Teman-teman anak kami senang datang berkunjung karena ingin menikmati suasana sejuk dan kicauan burung. Melihat ikan nila bermain di kolam dan sesekali tupai melintas di dahan pohon. Kebetulan kami tinggal sangat dekat dengan alam.

Tanpa sepengetahuan remaja-remaja tersebut, monyet ekor panjang senang bermain di pohon rambutan saat kami mengantar anak-anak ke sekolah. Di waktu yang lain, kawanan monyet muncul di pohon yang berjarak hanya lima meter dari posisi kami berdiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun