Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Persahabatan Remaja Versus Cinta Orang Tua dalam Cerpen Saya

9 Januari 2022   07:28 Diperbarui: 9 Januari 2022   07:33 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Persahabatan Remaja Versus Cinta Orang Tua dalam Cerpen Saya|foto: fotos estilo Tumblr/Pinterest

Ada satu topik yang melekat kuat di hati saya, dan mencuat kembali saat saya menemukan gambar ilustrasi di atas. 

Sebenarnya saya pernah membagikannya dalam sebuah cerpen berjudul Sarah, Lupakan saja Alya. 

Di sana, saya berusaha mengatakan orang tua yang sebegitu cinta kepada anak remajanya, ternyata bisa menghancurkan kebahagiaan si anak tanpa disadarinya.

Diceritakan, mamanya Sarah bersikap over protective atau strict parents terhadap putri tunggalnya yang memasuki fase remaja awal. Ini mempengaruhi sikap Sarah yang terkesan sombong di mata teman-teman sekolahnya. Sarah sendiri mematuhi semua larangan mamanya karena perasaan sayang, sebab mamanya single parent. 

Tokoh Sarah akhirnya jatuh sakit dan keadaannya sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda kesembuhan. Dokter pun angkat tangan dan memintanya beristirahat saja di rumah.

Alya, adalah sahabat yang dikagumi Sarah karena cerdas dan sabar menghadapi dirinya. Bahkan terus mendukung dan menyemangati Sarah hingga akhir cerita.

Sebagai ibu, saya cukup menaruh perhatian tentang parenting remaja. Di sinilah pembentukan karakter di usia dewasa ditentukan. Bahkan kebahagiaan mereka, juga berangkat dari sini. Setidaknya itu adalah pengalaman saya. 

Persahabatan berkorelasi dengan kebahagiaan

Ilustrasi persahabatan antar remaja|foto: insta @avaputnam
Ilustrasi persahabatan antar remaja|foto: insta @avaputnam

Jurnal Pediatrics memuat penelitian yang dilaporkan HealthDay News bahwa remaja dan kaum muda yang bersosialisasi secara baik di rumah maupun sekolah, memiliki kemungkinan 65% lebih kecil mengalami masalah sosial dan risiko kesehatan mental.

Ini bisa dimaknai, remaja yang tertutup dan mempunyai pergaulan terbatas, lebih berpeluang mengalami kekakuan dalam pergaulan serta depresi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun