Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pustakawan yang Merasakan Teror Hantu

28 Desember 2021   05:30 Diperbarui: 28 Desember 2021   06:04 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat itu, hujan sudah berhari-hari membasahi jalan Illinois yang mendadak sepi. Aktivitas warga kota, molor dari biasanya. Kecuali Marry, pustakawan itu tetap tiba tepat waktu.

Perpustakaan tempatnya bekerja tiga bulan belakangan ini, adalah yang terbesar di Peoria. Itulah alasan kenapa ia sangat bangga bisa diterima menjadi pegawai di sana. Marry tak mau dirinya dipecat, apalagi ia tak respek pada orang yang hobi ngaret. Kecuali...

Marry mendengar,
ada suara seorang laki-laki meregang nyawa! 

Wajah wanita tiga puluh tahun itu mendadak pucat. 

Ini bukan yang pertama. Tapi kali ini suaranya bukan berasal dari lantai atas, melainkan dari dalam toilet tak jauh dari tempatnya berdiri.

Marry melihat ke arah parkiran melalui kaca jendela, berharap kalau-kalau ada pegawai lain yang datang. Nihil. Area parkir tetap kosong. 

Sama seperti kejadian sebelumnya, Marry berusaha mencari tahu apakah ada pengunjung yang tiba-tiba sekarat. Ia berjalan dengan langkah pasti mendekati pintu toilet pria. Mendorongnya perlahan, dan bersiap menemukan seseorang dengan suara tercekik!

Tapi lagi-lagi Marry harus kecewa. Tak satu pun orang di sana. Bukan pula petugas yang datang lebih awal membuka pintu gedung. Bukankah tadi Mario pamit minum kopi di kafetaria?

Wanita itu mengambil buku mini dari dalam kantong blazernya, lalu duduk di kursi. 

Ia sudah mencatat berbagai kejadian di lantai dua, tempatnya bertugas. Kunjungan dari kantor Balaikota, kecelakaan kerja petugas kebersihan dinding luar gedung, maupun kejadian-kejadian bermuatan teror akhir-akhir ini. 

Menurut gosip yang beredar, dirinya bukan satu-satunya orang yang mendapat teror. Ada beberapa orang lainnya yang merasa mendengar suara bisikan seperti memanggil nama mereka.

Seminggu berikutnya, saat jam istirahat siang berakhir, Marry menemui kepala pesonalia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun