Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Misteri di Negeri Kupu-kupu

14 Desember 2021   11:19 Diperbarui: 17 Desember 2021   19:42 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kupu-kupu.| Sumber: WIKIMEDIA COMMONS/A.S.Kono via Kompas.com

Di belahan bumi yang asing bernama negeri kupu-kupu, padang rumput hijau terhampar bak permadani. Bunga-bunga beraneka warna dan rupa, tumbuh subur berseri. 

Burung-burung pengisap madu, memamerkan riang kicauannya. Mentari pagi keluar dari persembunyiannya. Menepis embun sehingga sirna. 

Sepoi angin bertiup menggoyangkan batang-batang Chamomile yang tampak menari-nari. Suasana damai pun, begitu memenuhi sanubari.

Tak ada yang tahu, di manakah negeri kupu-kupu sebenarnya. Namun setiap telinga pasti pernah mendengar tentangnya. Atau setidaknya, sekali dalam seumur hidup, mata mereka pernah membaca dari sebuah buku. Disadari atau tidak, setiap hati sangat ingin datang dan memijakkan kaki mereka di sana.

Koran-koran yang keluar dari mesin pencetak, sudah banyak menulis tentang kekeringan di mana-mana. Para petani tampak muram dan urung bekerja. Tak ada lagi katak bernyanyi di awal malam. Bahkan pasar di kota berangsur-angsur sepi. Datangnya hujan menjadi sangat dinanti.

Ilustrasi Misteri di Negeri Kupu-kupu|foto: Mungfali.com
Ilustrasi Misteri di Negeri Kupu-kupu|foto: Mungfali.com

Adalah sepasang Palos Verdes blue alias kupu-kupu biru keperakan, yang pagi itu asyik bercengkerama. 

Sayap punggung kupu-kupu jantan, berwarna biru keperakan cerah dengan batas hitam sempit. Sementara, sayap punggung betina berwarna abu-abu kecoklatan dengan batas hitam yang lebih lebar.

"Kakanda, risaunya hati ini sebab spesies kita terus saja punah. Kita tidak akan mempunyai penerus lagi. Kita akan segera lenyap dan hilang dari dunia ini..." kata sang betina cemas.

Memang benar. Disebabkan kecantikan kupu-kupu biru, burung predator cepat sekali menemukan keberadaan mereka yang menarik perhatian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun