Aku mengintip dari celah tirai. Memang ada seseorang di luar sana. Sedang duduk tenang tak berisik. Tapi bukan berarti aku tak tahu keberadaannya. Bau asap rokok tiba-tiba menelusup masuk kamar. Mengurungkan niatku untuk tidur.
Seorang polisi menanyaiku, siapa orang itu? Aku menggeleng. "Wajahnya tak terlihat jelas, Pak.”
"Karena tidak ada sinar lampu, dan bulan mati?"
Aku bimbang, diam sesaat lalu menggeleng.
"Karena kamar saya di atas, Pak. Dan orang itu kira-kira di bawah kaki saya."
Polisi itu mengangguk-angguk, sebelum bertanya lagi. "Dia hanya sendiri?"
Aku terdiam. Ah, inilah tidak enaknya menjadi saksi kejahatan. Bukan. Maksudku saksi pelaku kejahatan.
"Emm... yang jelas saya tidak mendengar ada obrolan atau orang berbicara."
"Maaf Pak, apa sekarang saya boleh istirahat? Masih ada beberapa tugas kuliah yang belum selesai," kataku pamit.
Begitu pria itu menyahut, aku membalikkan badan dan segera masuk ke kamarku.