Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mural yang Efektif, Perhatikan Unsur Moral

20 Agustus 2021   06:30 Diperbarui: 20 Agustus 2021   06:56 2016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mural yang efektif, perhatikan unsur moral (gambar dari kompas.com)

Ilustrasi mural harus memperhatikan rambu-rambu (gambar dari kompas.com)
Ilustrasi mural harus memperhatikan rambu-rambu (gambar dari kompas.com)
Salah besar, jika menyikapi kata merdeka, tanpa melihat segala-galanya. Alam demokrasi memberi ruang seluas-luasnya untuk menyampaikan aspirasi, hak bersuara, termasuk menyampaikan kritik pada pemerintah. Namun, harus selalu mengingat rambu-rambu yang menunjukkan kita sebagai bangsa yang beradab.

Di sekitar tempat tinggal orang tua saya, terlihat mural yang begitu indah, disertai beberapa ajakan menuju keluarga sehat. 

Seketika saya terpekur. 

Warga sekitar, berhasil mewujudkan suasana lingkungan bersih, rapi dan asri; senada dengan nama gang BAKTI.

Bunga-bunga dalam pot besar, serta beberapa jenis apotek hidup, ditanam dengan penataan secara menarik, di sisi tembok. Menandakan warganya peduli dan aktif memberikan partisipasi. 

Saya rasa, isi dari mural, akan bekerja efektif dalam situasi ini.

Bagaimana cara mengungkapkan kritik dan aspirasi yang ideal?

Saya teringat tentang anak-anak kami. Kepada mereka, harus ditanamkan nilai-nilai budi pekerti yang baik. 

Kedua, bagaimana sebaiknya memperbaiki sikap salah mereka sehari-hari?

Kita tahu, tentu bukan dengan menggunakan cara-cara kekerasan, paksaan, pedas di telinga, ataupun menyayat perasaan, bukan?

Memberikan kritik membangun kepada pemerintah, perlu memperhatikan rambu-rambu, unsur kesopanan, kepantasan, dan budi pekerti, sesuai tujuan mencapai kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Sebab tidak mungkin kita mencuci kain dengan air yang kotor, bukan? Harus dengan air yang bersih, untuk membersihkan segala kotoran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun