Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Rangkap Tugas Ibu Rumah Tangga, Alamak!

15 Agustus 2021   08:44 Diperbarui: 20 Agustus 2021   17:15 1057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rangkap tugas ibu rumah tangga (sumber: shutterstock via kompas.com)

Ketiga, rangkap tugas yang berjalan baik dapat pula membuat saya memandang diri sendiri lebih positip.

Dulu, disebabkan tidak menyadari apa kemampuan saya sesungguhnya, saya pun tidak memiliki respek terhadap diri. Saya mudah tersinggung saat suami tidak mengabulkan misal minta diajak jalan. Saya merasa tidak dicintai, bahkan dengan hal sepele seperti tersebut.

Dengan mendapat apresiasi sesama Kompasianer, mendapat label PILIHAN dari admin, atau artikel sederhana saya didaulat menjadi ARTIKEL UTAMA, lebih-lebih cuan+merchandise-kesemuanya itu telah membuat saya menghargai diri sendiri.

Rangkap tugas, jangan berpikir soal uang

Betapa frustasinya saya di waktu yang lalu, menyadari lebih dari sepuluh tahun lamanya, karya saya hanya sebatas memasak, mencuci dan merawat anak.

Ucapan suami bahwa ibu rumah tangga adalah pekerjaan mulia, tak begitu saja mendinginkan suasana hati yang sedang sumpek. 

Keberhasilan kedua anak kami meraih prestasi belajarnya di sekolah tatap muka maupun secara online, juga belum membuat saya enteng berjoget saat sesekali mendengarkan musik DJ remix. 

Sampai suatu hari tiga rangkap tugas menjadi perjalanan karir domestik saya. Irama menghentak tersebut bahkan menjadi cara saya membakar lemak, berolah raga di rumah saja.

Jika pekerja kantoran kerap mendapat rangkap tugas tanpa disertai imbalan/ bonus, saya pun sama. Apa yang saya dapatkan bukanlah tentang kelipatan materi. Dan memang pekerjaan menjadi istri dan menjadi ibu, imbalannya adalah cinta dari keluarga, bukan?

So, jangan berpikir soal uang, yaa. Karena kerja adalah pengabdian.

 (Alamaaakk, senangnya!)

________________

Ditulis untuk Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun