Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Adilkah Menjaga Cucu Semasa Pensiun?

11 Agustus 2021   08:07 Diperbarui: 11 Agustus 2021   12:00 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menjaga cucu semasa pensiun (Gambar dari Sea Murphy via Kompas.com)

Dari beberapa penelitian yang melibatkan ribuan responden, saya dapat mengambil kesimpulan antara lain:

1. Merawat cucu dapat memperpanjang usia hingga sepuluh tahun; atau justru membuat manula stres

2. Bertemu cucu secara berkala, dapat menimbulkan kerinduan mendalam; ketimbang bertemu apalagi merawat setiap hari

3. Merawat cucu dari pagi hingga sore setiap hari, dapat mengganggu waktu istirahat dan bersantai di masa pensiun

Tetapi, dengan melimpahkan tugas kepada pengasuh/baby sitter, kakek dan nenek tidak dibuat kesulitan sebab hanya bantu mengawasi dan mendampingi.

Memahami orang tua di masa pensiun

Sindrom di masa pensiun sendiri, terkadang gagal diatasi saat masa pensiun benar-benar datang. Padahal tentu sudah berusaha dikelola jauh hari sebelumnya.

Kita sebagai anak, seyogiayanya dapat membantu kesehatan mental orang tua di masa pensiun. Mungkin semasa menjabat beliau sangat dihormati di kantor dan semua orang menganggukkan kepala saat bertemu. 

Rasa kesepian, kurangnya perhatian serta hilangnya penghormatan dari semua orang; boleh jadi membuat mereka jauh lebih sensitif, sedih bahkan putus asa.

Berilah kesempatan orang tua kita menikmati indahnya matahari sore sambil mengobrol dengan sahabatnya. Atau melakukan jalan-jalan pagi bersama cucu yang lebih besar sambil merasakan hangatnya matahari terbit.

Ada banyak komunitas dan kegiatan sosial yang juga dapat mereka ikuti untuk kebahagiaan hati. Memetik tanaman stroberi atau membuatkan cucu mainan dari kardus, dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun