Toxic positivity jika diartikan bebas mengacu bahwa seseorang tidak diberikan ruang untuk merasakan emosi negatif seperti sedih, kecewa dan kehilangan. Justru orang lain berusaha membangkitkannya untuk tertawa lagi, bahagia kembali, selekas mungkin.Â
Seorang wanita paruh baya, pamit akan beristirahat di kamarnya, sebentar.Â
Karena merasa khawatir, beberapa saat kemudian, saya mengetuk pintu dan masuk ke dalam.Â
Dengan gerakan pelan dan simpati, saya berlutut di sisi tempat tidur, menggenggam tangannya dan memandanginya penuh sayang.
Kira-kira yang saya katakan adalah, "Jangan sedih ya, Bulek. Om pasti tidak mau Bulek sedih.Â
"Berpuluh tahun Bulek menjadi wanita pekerja yang mandiri dan tangguh. Sementara Om berlayar dan baru pulang setelah waktu yang lama.
Itu artinya Bulek adalah wanita yang kuat.
Besok dan seterusnya, jika Bulek butuh saya, butuh teman, butuh bercerita; hubungi saya, yaa..."
Wanita yang tampak pucat dan sejak dari pemakaman tidak ingin bicara apa-apa, hanya mengangguk seraya mengucapkan terima kasih. Tidak ada lagi yang lainnya.
Untuk pertama kalinya, saya melihat adik ibu saya ini, kehilangan keceriaannya.Â