Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lelaki Pelo dan Tas yang Hilang

26 Juni 2021   06:25 Diperbarui: 26 Juni 2021   07:39 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tas (foto: idntimes.com)

Aku berdiri di teras sebuah rumah, di lantai dua. Bangunan kayu ini rasanya agak miring, setelah beberapa tahun lalu sempat terdampak gempa kecil.

Aku benar-benar gelisah. Duduk pun tak bisa. Alim sudah membujukku dengan segelas air mineral. Tapi isi tas yang hilang itu lebih penting dari sekedar duduk dan minum.

Bagaimana mungkin aku akan memulainya dari nol lagi? Aku sudah mengorbankan banyak waktu dan tenaga. Biaya apalagi. Beberapa riset yang kulakukan demi menyelesaikan skripsi, bukan hal remeh!

Seorang wanita tengah baya menaiki tangga perlahan. Tubuhnya yang gemuk, terdengar juga memberat di tiap anak tangga.

"Kita kasi tinggal dimana, barang ta?(sebenarnya, kamu meninggalkan barang itu, dimana?) tanyanya, dengan bahasa daerah setempat.

Aku agak kaget, mendengar nada suaranya. Sepertinya Aji ini keberatan anak tertuanya jadi tertuduh.

"Di motor, Aji," tukasku tak mau kalah.

"Cuma saya tinggal beli rokok dan fotokopi sebentar..."

Selintas sepasang mata tua itu menghujamku.

"Siapa pale yang suruh kau merokok?" (memangnya siapa yang suruh kau pandai merokok?) tanya wanita itu bertambah ketus.

Gila! Sepertinya dia mengalihkan pembicaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun