Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Personal Branding, Tercipta Tanpa Sengaja

12 Juni 2021   15:41 Diperbarui: 14 Juni 2021   18:53 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Personal branding atau merek pribadi adalah persepsi atau kesan yang diakui secara luas atau publik tentang seseorang berdasarkan keahlian, kompetensi, pencapaiannya dalam komunitas, industri, atau pasar pada umumnya

Menemukan spesialisasi diri

Personal branding, sebenarnya istilah dalam dunia marketing. Saya sendiri tak punya bisnis apa-apa, kecuali cita-cita lama yang belakangan baru dapat ditekuni kembali. Menulis, itulah impian saya dua puluh satu tahun yang lalu.

Setelah enam tahun vakum dari media sosial Facebook, akhirnya saya mengaktifkan kembali ruang ini untuk menyebarkan link tulisan dalam blog pribadi. Justru, saya bertemu sahabat yang seorang Kompasianer.

Begitu besar peran media sosial sebagai alat mengenalkan diri. Sesuai ketentuan validasi Kompasiana, akhirnya saya membuat dan memiliki akun Twitter dan Instagram. 

Sahabat saya di dunia maya bertambah. Seiring dengan hal ini, saya pun semakin aktif menulis baik itu kanal fiksi maupun opini.

Kira-kira, mereka memperoleh citra diri saya sebagai siapa, ya? 

Bagaimana membangun personal branding? (dewaweb.com)
Bagaimana membangun personal branding? (dewaweb.com)
Secara tidak sengaja, jika memperhatikan isi postingan di akun media sosial, saya menemukan spesialisasi dari apa yang saya minati.

Selain menulis, saya juga tertarik pada bidang fotografi. Semasa sekolah dulu, saya kerap memperhatikan detil foto di majalah, bahkan mengumpulkannya dalam bentuk kliping. 

Ada kenikmatan tersendiri saat menyelami setiap detil gambar, meski di tahun 90-an ilmu fotografi masih menjadi sesuatu yang eksklusif. Terbatas pada kalangan profesional saja. Kamera dan segala peralatannya merupakan barang langka dan mahal.

Tapi dewasa ini, fotografi menjadi bidang ilmu yang mudah dipelajari. Begitu banyak grup foto yang bisa diikuti, serta kelas yang berlangsung secara online. Informasi dan panduan pun bisa di-browsing sambil duduk manis di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun