Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seorang Ibu yang Meninggal di Malam Idul Fitri

19 Mei 2021   07:48 Diperbarui: 19 Mei 2021   08:14 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ibu berdoa untuk anaknya (cdns.klimg.com)

Mungkin di dalam doa-doanya, seorang ibu membanjiri sajadahnya dengan air mata, memohon Allah swt berkenan mengangkat kesusahan yang menghampiri kehidupan anaknya.

Di malam idul fitri 2021 [menurut KBBI, tanpa spasi], saya sedang menyapa sahabat dumay, pada laman facebook. Gema takbir berkumandang sepanjang malam, menghadirkan suasana nan syahdu.

Sebuah berita duka pun terbaca. Ibunda seorang sahabat lama semasa sekolah dulu, berpulang di penghujung ramadhan. 

Sejak menikah, saya dan suami tinggal di kampung lain. Kami cukup sering  datang ke rumah orang tua, tapi hanya sesekali berkesempatan mengunjungi beberapa sahabat di kampung. Di antaranya adalah Asih, Rani dan Sonia.

Badai ekonomi itu melanda

Enam bulan yang lalu, Asih dan Deni (suami) plus anak lelaki mereka yang baru 5 tahun, mampir ke rumah. Tepat di siang bolong, saat saya dan anak-anak tengah rebahan di depan kipas angin. 

Cuaca memang panas saat itu. Dan bertambah terasa gerah, saat mengetahui mereka ini dalam "pelarian."

Keesokan harinya, saat saya baru saja selesai mandi pagi, Asih dan Deni kembali menampakkan batang hidungnya. Anak bungsu yang dibawanya, sudah semakin rewel dari sebelumnya. Asih sendiri, malah suaranya terdengar bindeng dan wajahnya tampak pucat. 

Saya mencari obat flu dan segelas air putih. Asih segera meminumnya, lalu beranjak ke pembaringan. Sementara Deni tampak tiduran di bale-bale di bawah pohon yang rindang.

Sepanjang siang, Asih hanya terbaring lesu layaknya orang sakit. Tubuhnya sudah lebih kurus dari pertemuan kami enam bulan sebelumnya saat Idulfitri tahun lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun