Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Geng Jalan-jalan Semasa Sekolah, Geng Ngga Ada Kerjaan

2 Mei 2021   08:14 Diperbarui: 3 Mei 2021   19:00 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi diantar pulang sekolah. (sumber: DOK. TMMIN via kompas.com)

Sampai waktu beranjak sore, saat perut mulai keroncongan, barulah kami memutuskan untuk pulang.

Saat naik ke kelas tiga, para siswa dibagi menjadi dua kelompak minat: IPA dan IPS. 

Saya yang tadinya memilih jurusan Bahasa, terpaksa masuk kelompok IPS. Musibah kebakaran terjadi pada hari minggu dan menghanguskan tiga lokal yang salah satunya akan digunakan sebagai kelas Bahasa.

Sejak saat itu geng jalan-jalan, kekurangan anggota. Beberapa di antaranya masuk kelompok IPA. Kebersamaan, menjadi sulit diatur.

Kegiatan geng jalan-jalan

Bosan menghabiskan waktu di gazebo, biasanya kami menyusuri jalan Biola, masuk ke warung bubur ayam Banten. Bisa dibilang merupakan tempat mangkal seisi sekolah plus seantero pegawai kantor di area Prevab, lokasi sekolah kami. 

Sekadar informasi, warung buryam ini masih ada sampai sekarang. Bahkan menerima pesanan via ojol. Bukan main yaa, awetnya. Hehee...

Lalu, kemanakah tujuan kami selanjutnya?

Pada masa itu, tidak semua pelajar mengendarai roda dua ke sekolah. Paling hanya satu-dua saja. Angkutan umum masih dalam masa kejayaannya. Pada tahun 2018, barulah angkutan umum digantikan oleh jasa angkutan online yang dianggap lebih nyaman. 

Nah, biasanya setelah sekolah bubar pada jam dua siang, siswa sekolah kami menunggu angkutan umum yang disebut "taksi". Bernaung di bawah pohon-pohon, sembari bersandar di pagar stadion olahraga Segiri. Semacam halte tak tertulis, lah.

Geng saya, geng jalan-jalan, juga menghabiskan waktu di stadion olahraga. Seperti halnya perpustakaan Umum, tempat ini pun dekat dengan tempat kami menimba ilmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun