Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Cita-cita Kedua Orangtua Kandas, Tahukah Maknanya?

15 April 2021   22:40 Diperbarui: 15 April 2021   23:25 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelompok pengamen menghibur pengunjung (dokpri)

Pengamen, sudah menjadi wacana sejak lama. Sudah menjadi simbol kehidupan masyarakat pinggiran yang terabaikan. Dan sudah menjadi terlalu biasa bagi masyarakat yang melihatnya di kota-kota besar.

Sudah lama saya memikirkan hal ini. Sejak kali pertama melihat pengamen berusia dewasa, menjual suaranya di bis antar kota Samarinda-Balikpapan.

Semestinya, mereka bisa memilih pekerjaan yang lebih pantas. Bukan sekedar iseng membunuh waktu.

Mari kita melihat ke belakang.

Sejatinya, pernikahan antara seorang laki-laki dan perempuan bertujuan mendekatkan diri kepada Allah swt, dan mengikut sunah Nabi saw dengan atau tanpa didasari perasaan cinta.

Anak-anak yang terlahir dari pernikahan keduanya, disadari merupakan karunia sekaligus titipan sang Mahapencipta. 

Apalagi kehadiran anak laki-laki yang sangat diharapkan dan dianggap  dapat mengangkat derajat keluarga.

Sudah benarkah pola berpikir seperti tersebut?

Mempunyai anak-anak, mungkin terdengar mudah. Lebih banyak pasangan menikah yang segera mendaparkan momongan, ketimbang yang masih menunggu. Tetapi memberikan kehidupan dan masa depan yang baik untuk mereka, bukanlah pekerjaan semalam atau sim salabim!

Beratnya beban orang tua untuk mempertahankan hidup anak-anaknya, dewasa ini makin digerus peraturan dan larangan berkaitan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. Padahal, tanpa itu semua, kehidupan sudah menyesakkan nafas dan melemahkan denyut nadi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun