Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hutan, Nafas yang Mulai Satu-satu

22 November 2020   09:26 Diperbarui: 22 November 2020   15:33 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alhamdulillah.

Sekali lagi, hutan adalah nafas kita. Sekalipun jumlah penduduk bumi kian bertambah, hutan jangan disasar sebagai hunian. Paru-paru dunia jangan dijadikan korban. Justru keberadaan hutan semakin dibutuhkan. 

Inilah alasan mengapa sang zamrud ramai-ramai digalakkan. Berbagai program reboisasi dan semboyan go green didengungkan. Terlebih setelah ibu kota terendam di beberapa bagian.

Rasanya sedikit lega. 

Bahkan kepada anak-anak saya yang masih di Sekolah Dasar, saya bisa menjelaskan ikhwal reboisasi dengan sedikit harga diri.

Mengapa harga diri? 

Ya, karena hutan adalah warisan kelak ke anak cucu. Apa rasanya meninggalkan bumi ini dalam keadaan gundul tanpa hutan? 

Dengan apa mereka akan bernafas kelak? 

Yuk, bantu hutan kita agar tak bernafas satu-satu. Dukung gerakan menanam pohon sekalipun sebagai hutan produksi di kebun-kebun kita. 

Yuk, selamatkan surga hijau kita untuk mereka.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun