Mohon tunggu...
Ayu Bejoo
Ayu Bejoo Mohon Tunggu... Jurnalis - Moody Writer

Moody Writer

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Menabung ala Warren Buffet

18 April 2021   22:10 Diperbarui: 18 April 2021   22:50 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Souce: finansialbisnis.com

Siapa sih yang engga kenal dengan Warren Buffet? Warren Buffet yang bernama lengkap Warren Edward Buffet merupakan seorang tokoh investor legendaris, beliau merupakan pengusaha dan filantropis Amerika Serikat. Beliau juga komisaris, direktur utama, sekaligus pemegang saham terbesar di Berkshire Hathaway, dan pernah mendapatkan gelar dari Forbes sebagai orang ketiga terkaya di dunia pada tahun 2015 serta mempertahankan gelarnya secara konsisten secara beberapa dekade.

Jika berbicara mengenai tips mengatur keuangan, alih-alih menjadi lebih semangat menabung saya langsung teringat dengan tokoh Buffet, tidak hanya terkenal karena jumlah kekayaannya, namun beliau juga terkenal dengan sikap sederhana, bijak, dan cara berpikirnya yang telah banyak menginspirasi banyak orang.

Buffet pernah memberikan nasihat bagi orang-orang yang ingin menabung: "Jangan menyimpan sisa uang yang ada setelah kamu menggunakannya, namun gunakan sisa uang yang ada setelah kamu menyimpannya terlebih dahulu." Nasihat yang diberikan oleh beliau ini sangat manjur jika diterapkan, namun tak pelik cara tersebut juga sangat sulit untuk dilakukan.

Namun, jika membahas mengenai tips mengatur keuangan pada saat bulan Ramadan, bukanlah nasihat tersebut yang melintas di benak saya, melainkan perkataan beliau yang dikatakan di lain kesempatan, bahwasannya menabung uang bukanlah hal terpenting yang harus dilakukan dalam hidup. Menurut Buffet tidak ada kaitannya antara uang dan kebahagiaan: "Banyak hal yang bisa dikatakan mengenai menabung uang dengan menghambat diri Anda sendiri dari bersenang-senang. Kepuasan yang tertunda bukanlah alasan yang tepat."

Saya sangat tertarik dengan pemikiran beliau tersebut, di mana ini mengingatkan saya kepada ucapan yang diucapkan oleh almarhum Bapak saya: "Kalau mau makan apapun jangan diempet, kalau mau ke manapun jangan ditahan, karena kita engga pernah tahu, kapan akhir dari ibadah kita, di mana nafas terakhir kita, kalaupun miskin, jangan sampai miskin bahagia, jangan sampai."

Kedua nasihat tersebut sangat terpatri dalam diri saya, meski begitu, bukanlah bertujuan untuk menjadi alasan bahwa kita boleh membelanjakan hal-hal yang tidak kita perlukan, cukuplah membelanjakan hal-hal yang kita butuhkan, apalagi menjadi alasan untuk berkehidupan hedon. Jika sedang ingin membawa keluarga berbuka puasa di luar, pergilah, jika ingin memasak daging dan ayam, belilah. Setidaknya yang kita belanjakan ialah kebutuhan. Dengan demikian, keuangan kita akan menjadi teratur dengan sendirinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun