Mohon tunggu...
Wahyu Hidayati
Wahyu Hidayati Mohon Tunggu... Dosen - w_ayu_hidayati

Dosen Fakultas Farmasi Dan Sains, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA). Alumni Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman (Sarjana) Dan alumni Program Magister Ilmu Biomedik, FKUI. Saat ini sedang menempuh studi Program Doktor Ilmu Biomedik, FKUI.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Keluargaku Alumni Covid-19 (Part 1): Anakku Positif

21 November 2020   07:00 Diperbarui: 22 November 2020   18:59 2252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Andre Santana dari Pixabay

Meskipun hanya satu orang di rumah yang terinfeksi Covid-19, namun kami semua “bersekolah” di sebuah sekolah bernama “Covid-19”. Di sekolah ini kami belajar bekerjasama dan merawat anak kami yang sakit Covid-19, tidak hanya merawat fisik nya agar tetap kuat melawan virus tersebut namun kami harus bekerjasama merawat kondisi psikologis nya agar tetap dalam kondis baik karena kondisi psikologis akan sangat mempengaruhi kondidi fisik nya.

Adik nya yang berusia 3 tahun pun kami berikan pengertian agar tidak bermain terlalu dekat dengan kakak nya. Dan alhamdulillah adiknya dapat mengerti.

Perjuangan terberat bagi ku, suami, keluarga besar, dan anak anak ku telah berhasil kami lewati.

Lingkungan Rumahku adalah Pejuang Covid-19

Selama isolasi mandiri tidak ada kegiatan keluar rumah sama sekali. Alhamdulillah para tetangga sudah memiliki jiwa sosial yang sangat tinggi. Pihak RT bersedia memberikan bantuan kepada kami dengan menyediakan lauk pauk bagi kami selama kami melakukan isolasi mandiri. Para pengurus RT memberikan lauk pauk di pagar rumah. Anggota keluarga besar yang berada di dekat rumah juga turut membantu kami jika kami kekurangan berbagai kebutuhan rumah tangga hingga susu dan obat. 

Maka dapat dibayangkan bagaimana sulitnya para keluarga pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri untuk dapat memenuhi kebutuhan makanan dan kebutuhan lainnya. Sangat disayangkan jika ada suatu lingkungan yang langsung melakukan isolasi dan tidak membantu warga yang terkena Covid-19.

Munculkan sisi kemanusiaan kita

Penyakit ini adalah penyakit infeksi yang baru muncul di awal tahun 2020. Pada awal kemunculannya angka kematian pasien Covid-19 masih sangat tinggi, namun lambat laun angka kematian itu dapat ditekan dikarenakan adanya berbagai laporan penelitian dan pemeriksaan yang menginformasikan bahwa beberapa obat dapat digunakan untuk mengobati pasien COVID-19.

Selain itu, adanya laporan mengenai perbedaaan gejala pada pasien yang mengalami perawatan baik yang hanya perawatan biasa hingga perawatan intensif.

Maka muncullah kategori gejala penyakit Covid-19, dari mulai gejala ringan hingga gejala berat. Salah satu gejala yang menjadi gejala spesifik Covid-19 adalah hilangnya kemampuan mengenali bau dan rasa.

Gejala ini pun berbeda pada tiap pasien, sebagaimana yang dialami anak ku. Ia hanya mengalami demam sedangkan adik dan orang tua ku memiliki gejala yang berbeda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun