SATU kawan memasukkan foto porno ke salah satu Whats App Group (WAG) yang aku ikuti. Aku mencoba mengingatkannya.
Apa yang terjadi? Bukannya 'peringatanku' didukung, beberapa kawan justru menyerangku. Mereka menyebut aku terlalu posesif dan tidak punya jiwa humor. Padahal, kata mereka, foto itu sekadar lucu-lucuan.
Aku terhenyak. Namun, yang memposting kemudian minta maaf secara terbuka. Aku telanjur antipati terhadap serangan yang tidak pada tempatnya itu dan meradang. Aku memilih jadi peserta pasif yang artinya hanya membaca dan tidak ikut aktif mengomentari atau mengirim apapun ke WAG itu.
Bahkan, setelah tahu ada fasilitas 'membersihkan' di WAG itu aku -- harus diakui -- menjadi orang yang paling rajin memanfaatkannya. Terkadang, aku tidak membaca lagi apa yang sudah diposting teman-teman. Setelah tahu banyak isinya dan mengganggu pergerakan WA langsung saja kuaktifkan. Tinggal gambarku deh yang mejeng di WAG itu.Â