Mohon tunggu...
Aydiraz fadhlurahman
Aydiraz fadhlurahman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia 2018

Professor Aydiraz Fadhlurahman UPI 2018 PGSD Kampus Cibiru Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) @fdhlrhmnn on instagram 0851-0086-4406 on whatsapp

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rumah Sakit Berhantu: Last Hunter of "The Ghost Hunter Horror Story 8"

1 Agustus 2019   21:12 Diperbarui: 1 Agustus 2019   21:13 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kriing kriing.... Begitulah suara nada dari teleponnya Firman dan dia segera mengangkatnya "[halo bro, apakabar]" sahut Baron dalam telepon "[sehat nih, eh kita dah lama gak kumpul yu ah biar sekalian hihihihi]" pungkas Firman dan Baron pun meng-iyakan lalu bertanya kepada yang lainnya juga via telepon "[Jun, Jon kalian sibuk ga? kita ngumpul lagi]" sahut Firman di video call group dan mereka semua menjawab "[ayo]" sahut Joni dan Juned menjawab juga "[siap pa guru, kita olahraga jantung lagi oke]"sahut Juned dan mereka semua meng-iyakan lalu memutuskan berkumpul di rumah kakek Firman kembali. Esok harinya, Juned berangkat lebih awal dan ditengah perjalanan ia bertemu Baron juga yang sedang tertidur di kereta "weisss bapak bos sehaat" sahut Juned "waduuhh sahabatku sini duduk tempatku kosong nih sengaja buat pw an" pungkas Baron dan mereka berbincang bersama dan tertawa lalu mereka sampai di stasiun Bandung. 

Selepas itu, mereka berdua bersama-sama naik taksi  menuju rumah kakek Firman dan ditengah perjalanan mereka mengalami kecelakaan yang dimana mobil taksi tak sengaja menabrak motor dan alangkah terkejutnya motor yang tertabrak itu adalah motor Joni "waduhh gimana ni urusannya" sahutnya dan sopir bersama penumpang keluar dan ketika keluar mereka malah terkejut dan cipika-cipiki "waduhh bro kuh" sahut Joni "waduhh motor john travolta" pungkas Baron dan merek semua saling tegur sapa lalu memutuskan untuk memesn taksi online dan membantu membawa mobil taksi menuju bengkel dan tak lupa Juned memberi ongkos untuk bapak supir dan mereka langsung bergegas naik mobil menuju rumah kakek Firman "bro, emang si Firman ga dikabarin nih?" sahut Juned "udah, aku telepon dia dan kebeneran doi lagi di rumah kakeknya soalnya kata dia Om Bambang nya sedang keluar kota ada dinas" sahut Baron dan selang setengah jam mereka akhirnya sampai di depan rumah kakek Firman  dan disana sudah ada Firman bersama sang kakek "kalian sehat?" sahutnya dan mereka semua menjawab "sehat Man, waah makin kasep wae euy" pungkas Baron "siaap sehat komandan" pungkas Joni "alhamdulillah, masih hidup dan napak kakinya" sahut Juned dengan nada bercanda yang bermaksud menakuti Baron dan tak berhasil wkwkwk "ayo masuk, kita makan bakso" sahut kakek dan mereka masuk lalu makan bakso hingga tertidur dan malam harinya terbangun.

"waduhh jam berapa ini euy?" sahut Baron "wiih jam setengah sebelas coi, mau lets go?" pungkas Firman dan mereka segera membangunkan Juned dan Joni yang tertidur begitu pulasnya. Dan setelah itu mereka berbincang "kemana nih?" sahut Joni "BMC, disana angker banget bro gaada yang berani kesana lagi kecuali kita" sahut Juned dan Firman berkata "skuy, kita berburu lagi setelah sekian lama tidak melakukan" "let's go" pungkas Joni "lahaulaa wala quwwata illabillah" sahut Juned sembari berdoa dan setelah tu mereka langsung bergegas dan tak lupa mengajak sang kakek untuk ikut dalam perburuan ini dan mereka berangkat lalu disana ketika sampai suasana angker sudah terasa "perasaan guide nya ada deh, kemana yah ini" sahut Firman dan Baron menimpali "ya gaada coi kan udah jam 11 ini yaudah hayu masuk" mereka lantas masuk dan mulai menelusuri melalui gerbang depan 

"Waduh mantaap euyy aku foto nih ah" sahut Baron "eeeh jangan difoto, kalo mau foto harus make ijin dulu bahaya loh nanti diikutin" sahut kakek dan Firman pun berkata bahwa ia merasakan sesuatu yang aneh "eh kalian ngerasa ga sih? kalo kita ada yang ikutin padahal baru aja masuk" dan kakek menjawab "iya cucuku, sutt kita jalan terus" dan mereka melanjutkan perjalanan dan sekilas tak ada apa apa dan mereka tiba di ruang bersalin dan memasukinya "waww sudah usang ya" sahut Joni dan mereka semua masuk mengikutinya bersama sang kakek dan terdengar suara tangisan bayi dan terlihat sosok bayi tergeletak disana "ade bayi sini sini sama aa yu kita pulang" sahut Firman dan kakek beserta yang lain mengikuti dan alangkah terkejut nya mereka ketika diangkat wajahnya berubah menjadi menyeramkan berdarah-darah dan berkata {mama mama mama} sahut si hantu bayi dan Firman melemparnya lalu ketika mau pergi pintu tiba-tiba terkunci dan ketika berbalik ada sosok hantu wanita yang marah dan siap membunuh mereka "buka pintunyaaaaaa" sahut Juned dengan sangat ketakutan dan sang kakek membaca al-fatihah kemudian pintu terbuka dan mereka melanjutkan penelurusan ke sebuah ruangan dan mereka masuk dengan jumlah pas ganjil dan ketika masuk terdengar suara pintu dibuka dan tutup dengan kasar lalu mereka semua terkejut dan ketika terhenti Juned teriak "aaaaaaaaaa" dan Firman terkejut "waduh ga salah lagi pasti itu adalah...." "kuntilanak merah ayo baca ayat kursi sama sama" sahut kakek dan mereka semua membaca ayat kemudian bergegas keluar dan disana mereka melihat spanduk dilarang masuk dan Baron menghampiri spanduk dan mencabutnya dengan santai "eeeh Baron, mau cari ulah kamu" pungkas kakek dengan nada agak tinggi dengan ekspresi takut "sudahlah kek hayu masuk sudah terbuka" sahut Baron kembali dan merema semua masuk kamar mayat (disini lah bagian sangat seram dan terjadi malapetaka) lalu ketika masuk mereka melihat sosok yang sedang tertidur dan tiba-tiba terbuka tutup kainnya "astaghfirullah, iiiituuu" sahut Joni dengan terkejut "ya tuhan" sahut kembali kakek dan mereka pun berlari menuju keluar dan menuju lantai 2 dan di lantai inipun tak kalah seram "waduh berabe nih" sahut Juned "apaan? genderuwo yang di sana?" sahut Baron dan mereka semua berlari dengan cepat lalu menuju lantai 3 dan melihat sosok aneh seperti bola bulat dan ternyata hanya bagian kepala terbang "HAHAHAHAHA" hantu itu tertawa dan mereka pun berlari menghindari kejarannya lalu naik ke lantai 4 dan disinilah puncak ketakutan mereka hingga seorang bapak paruhbaya mendatangi mereka "eh kita bisa tiduran sejenak yaa ga gelap amat disini" sahut Joni dan mereka semua rebahan badan dan sang kakek duduk sembari membaca doa dan kakek melihat sosok perempuan menggendong bayi sambil duduk di kasur "bangun Man" sahut kakek dan seketika Firman bangun dan mengucek matanya dan tidak percaya apa yang dilihat "hah? buu kenapa?" sahutnya dengan sedikit bingung dan membangunkan Joni, Baron dan Juned dan mereka semua terkejut dan ketika hantu itu berbalik kemudian menjadi sosok hantu dengan muka berdarah yang tertawa seram dengan menyeringai dan mereka berlari kencang menuju kebawah dan terdengar suara tertawa dengan sangat kencang dan kemudian mereka terhenti di depan kamar mayat yang disitu ada sosok kuntilanak merah yang tertawa menyeringai dan mereka semua kali ini tak bisa melawan dan pasrah "astaghfirullah datanglah pertolongan Allah" sahut kakek dengan menangis keras dan sang kakek pun terseret ke ruangan itu lalu meraung dengan keras dan setelah itu tak terdengar suara apa-apa "kakeeeeek" sahut Firman dan selang beberapa lama datanglah sosok pria paruhbaya mendobrak pintu dan bergegas membawa kakek yang telah menjadi jasad dan Firman beserta yang lain keluar dan sangat terkejut dan tangis pun pecah.

Setelah itu mereka membawa pulang kakek dan menelepon Om Bambang dan ia akan segera pulang. Kemudian mereka menunggu Om Bambang datang dan besoknya memakamkan jenazah kakek Firman "bro kita sudahi saja ini yaa takut kena batunya" sahut Baron dan mereka semua saling rangkul dan setuju terkait apa yang disampaikan Baron dan kemudian mereka semua berpisah dan pulang menuju rumah Firman dan menuju rumah masing-masing.

bye bye sobat hunters ini segment terakhir minggu depan ada crita baru gak kalah seram okeey, see u next time

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun