Mohon tunggu...
Aydiraz fadhlurahman
Aydiraz fadhlurahman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia 2018

Professor Aydiraz Fadhlurahman UPI 2018 PGSD Kampus Cibiru Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) @fdhlrhmnn on instagram 0851-0086-4406 on whatsapp

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dendam Sang Hantu Akibat Drama Masa Lalu: "The Ghost Hunter Horror Story 6"

25 Juli 2019   16:45 Diperbarui: 25 Juli 2019   16:49 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebuah pesan whatsapp muncul di layar handphone dan mengatakan mereka akan berkumpul lagi dan berlibur untuk beruji nyali kembali dan memutuskan untuk berkumpul dahulu di rumah Firman di Ciwidey dan menenangkan diri sejenak untuk berlibur. 

Esok paginya mereka ber-empat berjalan santai menuju warung untuk menyeruput segelas kopi dan memesan nasi uduk, "eh kalian gausah sedih gitu dong, nihh biar babang Firman yang bayar semua" sahut Firman dan mereka semua lantas senang dan begitupun Juned menjadi sedikit tersenyum dan selang beberapa saat makanan yang dipesan pun datang, dan ketika mereka asyik makan tiba-tiba terkejut dengan pembahasan ceu Inem "eh akang-akang tau gak? kemarin ada kejadian sereem lagi" sahutnya "apaan tuh ceu?" 

sahut Juned dan dijawablah oleh Ceu Inem "gini yah, kemaren tuh ada si kang Jamal Firman tau gakk?" "oooh iya emang kenapa ceuu?" sela Firman "begini, jadi pas kang Jamal tuh pas malem ada yang minta anter ojek nah pas diturunin di depan pohon beringin abis itu hilang, dan pas itu ada suara orang ketawa nah si kang Jamal na teh sieun terus kaburrr" sahut Ceu Inem dan mereka ber-4 tertarik untuk menelusuri dan tak berselang lama kang Jamal pun datang "ceuu" "eh si akang, 

yeuh aya cep Firman ke dibantosannya" sahut ceu Inem dengan sedikit menyeringai ke mereka ber-4 "oke, kang Jamal nanti malem kita usut okey asal kan akang ikut" sahut Firman dan Juned pun menyapa kang Jamal dengan senyuman. Dan setelah pertemuan singkat pagi itu mereka kembali memutuskan untuk bertemu di rumah Firman sore harinya untuk merencanakan strategi menangkap hantu itu.

Sore hari mereka berkumpul untuk membahas strategi menangkap hantu itu dan Juned berencana ingin memanggil ustad agar dibantu. "Fir, aku mau kita sama pa ustad juga, biar kebantu juga kita" sahut Baron dan Juned menimpali "iye bener juga tuh bro bro, kita kan kurang kuat buat nangkepin dan gua masih trauma jujur" "udeeh gausah di bahas soal si manusia biadab itu, 

yang penting kamu ada kita semua buat seneng dan emang kita kerjaannya begini kan" sahut Joni dan Firman menjawab "iya, aku udah telepon pa ustad buat ikut dan dia mau kesini selepas maghrib" "oke gais, kita istirahat aja dulu biar tenang nanti dilanjut sesudah pa ustad datang" sahut Juned dan mereka pun beristirahat sementara kang Jamal menuju warung untuk membeli rokok sebentar. 

Pa ustad dan kang Jamal telah datang lalu mengucapkan salam "assalamualaikum warahmatullah" "waalaikumsalaam warahmatullah" sahut mereka semua dan langsung duduk untuk membahas hantu itu dan akan segera mengusirnya. Ketika sedang membahas soal itu tiba-tiba saja terjadi fenomena mati lampu dan ternyata satu kampung mengalaminya "astaghfirullah, kenapa lagi ya ini, perasaan dah dibayar deh" sahut Firman kebingungan dan ia pun terkejut ketika keluar bersama mereka semua mendapati warga sedang berkumpul lalu suasana menjadi mencekam kala ada yang berteriak dan tertawa. 

Pa ustad, dan semuanya mengejar asal suara itu dan ternyata ialah Euis yang sudah terasuki oleh sosok hantu itu dan lantas mereka beraksi "hei, sareng saha maneh, rek naon didieu hah?" sahut Juned dengan nada tinggi dan pa ustad melindungi para warga "para warga mundur, soal ini biar kami hadapi" dan warga pun mulangkah mundur. "kuring teh Mila, anu imahna dibakar ku maraneh siah. 

Anu mitnah abi pelakor na kang Jamal padahalmah teu aya hubungan nanaon jeung uing" lantas mereka semua terkejut dan warga lain tertegun hanya bisa melihat kejadian menegangkan ini dan kang Jamal mendekat lalu berbicara dengan tubuh Euis yang dirasuki Mila "eneng, aya naon atuh meni ngaganggu warga, pan tos beda alam ai eneng atuh tong kitu nya. 

Akang nyungken dihampura ku eneng lantaran pun mantan bojo abi nuduh anu henteu sanes ka eneng" sahut kang Jamal "kuring nyeuri pisan ieu hate akang, sok bayangkeun lamun akang di posisi abdi, kadieu siah haah ku aing bunuh maneh sakalian" lantas sosok hantu yang merasuki tubuh Euis mencekik kang Jamal dan pa ustad beserta yang lain bergegas membantu membaca doa dan melepaskan genggaman cekikan dari kang Jamal. 

Setelah itu, hantu Mila belum lepas dari tubuh Euis dan situasi semakin mencekam dan kang Jamal mendekati kembali "eneng, akang teh osok ameng sareng eneng nya ti mimiti eta akang emang tos cinta tapi ditahan da nuju aya pun bojo da akang ngabantos eneng da sebatas ngagentosan jasa pun raka na eneng anu tos ngamasihan gawe ka akang neng, janten akang oge ngajalankeun amanah ti alm pun raka kedah ngajagi sareng ngarawat eneng, ayeuna mah tos beda dunya eneng uih nya ka dunya na eneng alam ghoib" sahut nya kembali. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun