Mohon tunggu...
Arie Yanwar
Arie Yanwar Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya seorang rakyat yang peduli kepada negerinya tercinta

Menulis sebagai bentuk apresiasi pada pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kinerja Positif APBN 2021: Menatap Optimisme di 2022

9 Januari 2022   22:01 Diperbarui: 9 Januari 2022   22:13 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Realisasi APBN 2021 menunjukan kinerja yang menggembirakan dengan pendapatan negara yang terkumpul 14,9% lebih tinggi dari targetnya. Alhasil, defisit dan pembiayaan APBN pun dapat ditekan sampai 22,7% dan 13,7% dari target APBN 2021. Kinerja positif APBN di tahun 2021 tidak terlepas dari keberhasilan pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19.

Indonesia terkena 2 gelombang serangan Covid-19 pada tahun 2021 yaitu pada Januari-Februari dan Juni-Juli. Adanya peningkatan kasus Covid-19 pada dua periode tersebut tidak mengubah arah laju pemulihan ekonomi Indonesia. Perekonomian tetap secara konsisten menunjukan arah pemulihan sejak triwulan 1 2021 dengan proyeksi di akhir tahun sekitar 3,7%.

Pemulihan ekonomi tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga secara global yang tercermin dari indeks PMI manufaktur global yang konsisten ekspansif dalam 17 bulan terakhir. Kondisi tersebut sejalan dengan tingkat akselerasi vaksinasi global serta adanya relaksasi terhadap kebijakan pengetatan sehingga sektor usaha mulai beraktifitas kembali. Hal ini tentu saja meningkatkan permintaan terhadap komoditas tertentu yang berimbas pada kenaikan harga komoditas yang signifikan sepanjang tahun 2021 seperti CPO, minyak bumi, dan batubara.

Meningkatnya harga komoditas juga turut berdampak positif terhadap APBN. Penerimaan negara dari sumber daya alam migas dan nonmigas tumbuh lebih dari 41% dan 87% akibat meningkatnya harga minyak mentah, batubara, dan nikel. Harga CPO yang mencapai 1.135 US$/MT juga turut mengkerek penerimaan negara bukan pajak sampai lebih dari 70% jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Setidaknya terdapat dua faktor yang menjadi kunci pemulihan ekonomi yaitu vaksinasi dan pelaksanaan protokol kesehatan. Pada awal tahun 2021 dimana vaksinasi baru saja dimulai, terjadi relaksasi pelaksanaan protokol kesehatan sehingga menyebabkan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 pada periode tersebut. Seiring dengan terjadinya penurunan kasus pada bulan April-Mei, terjadi kenaikan mobilitas penduduk. Namun, jumlah penduduk yang telah di vaksinasi pada periode tersebut masih kurang dari 20 juta orang, bahkan untuk dosis pertama. Kombinasi dari peningkatan mobilitas serta masih rendahnya vaksinasi menyebabkan Indonesia tidak siap untuk menghadapi masuknya varian delta, sehingga kasus Covid-19 pun kembali melonjak di akhir Juni sampai bulan Juli 2021.

Pandemi pun mulai terkendali seiring dengan pengetatan pelaksanaan protokol kesehatan serta semakin gencarnya vaksinasi. Terhitung mulai bulan Oktober terjadi penurunan kasus Covid-19 yang signifikan seiring dengan jumlah penerima vaksin dosis 1 yang telah melebihi 100 juta penduduk. Mobilitas penduduk juga semakin meningkat sejak bulan Agustus bahkan telah mencapai level era prapandemi di bulan Oktober.

Meningkatnya mobilitas masyarakat menunjukan tingkat kepercayaan masyarakat yang semakin meningkat terutama setelah semakin banyak yang telah menerima dosis vaksin lengkap. Dengan mobilitas yang meningkat, aktifitas ekonomi pun kembali berjalan normal ke level prapandemi. Meningkatnya perekonomian tentu saja akan berdampak positif terhadap APBN terutama dari sisi pendapatan negara baik perpajakan maupun PNBP.

Di lain sisi, penyerapan belanja negara juga menunjukan realisasi yang menggembirakan dengan realisasi sebesar 101,3% dari target APBN 2021. Belanja barang K/L digunakan untuk pengadaan vaksin, memberi bantuan 12,8 juta pelaku usaha mikro, mengganti biaya 1,4 juta pasien Covid-19, serta memberi subsidi kuota internet kepada 27,7 juta siswa/mahasiswa/guru/dosen. Selain itu, pembangunan juga tetap berlangsung dengan realisasi belanja modal yang hampir mencapai 100%. Belanja transfer kedaerah dan dana desa juga memiliki realisasi yang nyaris mencapai 100% dengan pertumbuhan 3,1% dibandingkan tahun sebelumnya.

Kinerja positif belanja negara turut memberi dampak multiplier terhadap pemulihan ekonomi nasional seperti belanja pengadaan vaksin dimana semakin banyak penduduk yang menerima vaksinasi, semakin menciptakan kekebalan komunal. Ini turut memberi andil dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk melakukan mobilitas sehingga denyut perekonomian kembali berjalan dengan lebih cepat. Realisasi belanja pengadaan vaksin inilah yang berdampak positif terhadap realisasi belanja negara yang lain yang pada akhirnya meningkatkan aktifitas perekonomian yang sempat tersendat akibat pandemi.

Langkah pemerintah dalam menggenjot belanja vaksin telah berbuah positif pada kinerja APBN dan perekonomian Indonesia. Hal ini juga memberikan kepercayaan bahwa Indonesia siap dalam menghadapi varian omicron yang sudah masuk ke Indonesia pada akhir 2021. Pemerintah harus terus menggenjot belanja pengadaan vaksin di tahun 2022, karena hanya dengan vaksinasi masal, herd imunity dapat terbentuk dan aktifitas perekonomian dapat terus berlanjut sebagaimana terbukti pada tahun 2021.

Namun, pemerintah juga tidak boleh lengah karena faktor ketidak pastian di tahun 2022 masih cukup tinggi. Inflasi yang cukup tinggi pada negara-negara maju mendorong terjadinya peningkatan suku bunga sehingga menimbulkan risiko tapering off yang dapat menciptakan aliran modal keluar Indonesia. Hal ini juga berisiko untuk menciptakan volatilitas nilai tukar rupiah yang cukup tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun