Mohon tunggu...
Ayatul Marifah
Ayatul Marifah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pesantren sebagai “Kawah Candradimuka “ dalam Pembentukan Karakter Profetik Generasi Muda

22 November 2015   13:47 Diperbarui: 22 November 2015   13:47 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

Belakangan ini dunia berkembang sangat dramatis ini, berbagai persoalan muncul tak terkendali. Salah satu persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia di bidang pendidikan saat ini adalah bagaimana agar pendidikan mampu membentuk karakter bangsa yang bermartabat. Kita ketahui bahwa pendidikan by design adalah upaya untuk menggembangkan seluruh potensi kemanusiaan generasi muda atau peserta didik menuju arah yang lebih baik, lebih berkarakter, dan bermartabat.

Pendidikan merupakan modal yang sangat penting dalam membangun bangsa. Tidak saja untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, namun juga dalam membangun jati diri bangsa. Insane-insan terdidiklah yang akan berperan besar membangun bangsa mencapai kesejahteraan dan keadilan yang tidak bisa dihindarkan. Kegagalan akan membuat bangsa ini lemah, dalam semua bidang.

Ketika seseorang mendengar kata ‘pendidikan’ maka yang terbayang pertama kali adalah soal nilai dan sikap yang ditanamkan kepada si terdidik (transmission of values), dan tentunya adalah nilai dan sikap positif, yang diharapkan mampu membawa yang bersangkutan menjadi orang yang leih baik, karena didorong oleh nilai-nilai kebaikan.

Peningkatan kualitas pendidikan bagi suatu bangsa harus diprioritaskan. Sebab kualitas pendidikan sangat penting artinya, karena hanya manusia yang berkualitas saja yang mampu bertahan hidup di masa depan. Manusia yang bergumul dalam masa di mana dunia semakin sengit tingkat kompetisinya adalah manusia yang berkualitas. Manusia yang diharapkan dapat bersama berpartisipasi dala pencaturan dunia yang senantiasa berubah dan penuh teka-tekai.

Pendidikan karakter menjadi sangatlah penting bagi berdirinya suatu generasi muda di suatu Negara, dan secara khusus menjadi faktor dan prespektif yang sangat mendasar dalam kegiatan pembangunan itu sendiri. Sebab selama ini banyak terlontar kritik bahwa penyenggaraan pendidikan bangsa kita telah kehilangan moral pendidikan. Statemen itu berarti memberi gambaran bahwa para lulusan pendidikan di bangku sekolah ada yang kurang, yakni aspek moralitas, aspek berbudi luhur, dan aspek saling mengormati.

Pendidikan karakter, pendidikan moral, atau pendidikan berbudi luhur dapat dikatakan sebagai proses untuk penyempurnaan diri manusia, yang merupakan usaha manusia untuk menjadikan dirinya sendiri sebagai manusia berahlak mulia, manusia yang berkeutamaan. Dengan demikian pendidikan karakter hakikatnya adalah pendidikan profetik.Untuk menciptakan manusia yang berkualitas dapat dilakukan dengan menumbuhkan karakter manusia sejak dini. Salah satunya adalah menumbuhkan karakter dengan pendidikan karakter profetik.

Apa itu karakter profetik ? Karakter profetik adalah seperangkat teori yang tidak hanya mendiskripsikan dan mentranformasikan gejala social, dan tidak pula mangubah suatu hal demi perubahan, namun lebih dari itu diharapkan dapat mengarahkan perubahan atas dasar cita-cita etik dan profetik. Dengan demikian, secara konseptual istilah pendidikan profetik dapat disamakan dengan pendidikan nilai, religious, budi pekerti, ahlak mulia atau pendidikan moral.

Pendidikan yang bermuara kepada pembentukan manusia berkarakter seperti manusia agung layaknya nabi tentu menjadi peta konsep yang jelas dalam membentuk manusia seutuhnya. Manusia memang tidak menjadi manusia layaknya seorang  nabi, karena itu adalah otoritas tuhan, akan tetapi manusia dapat “mengarahkan” dirinya seperti layaknya nabi baik dalam kepribadianya ataupun peranannya. Oleh karena itu spirit kenabian (profetik) harus menjadi dasar sekaligus nilai yang meresap dalam system pendidikan yang belum mencantumkan nabi sebagai referensinya.

Wajah pendidikan Indonesia akan menampilkan ekspresi dengan penuh percaya diri apabila ada kejelasan ketika menunjukan jati diri. Jati diri itu adalah jiwa dari kepribadian manusia yang ideal sepanjang zaman yang kita sebut dengan Nabi Muhammad Saw.

Dalam kehidupan berbangsa, pendidikan berkarakter atau yang biasa disebut dengan nation and karakter building senantiasa merupakan suatu hal yang sangat filosofis dan esensial dalam pembangunan generasi musa seutuhnya. Pembangunan  politik, social, ekonomi, hukum,keamanan, serta penguasaan ilmu teknologi harus menyatu dengan pembangunan karakter manusia sebagai pelaku penanggungnya, sehingga tujuan pembangunan itu mencapai sasaran, yakni kesejahteraan, kemaslahatan, dan kedamaian hidup generasi muda di kedepanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun