Mohon tunggu...
Ashdaq Qoil Fillah
Ashdaq Qoil Fillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hanya Nama Lengkap

BELAJAR KURANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Perubahan Pendidikan Merdeka Belajar

8 Desember 2021   05:15 Diperbarui: 8 Desember 2021   05:18 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perubahan pendidikan di Indonesia mengalami perubahan, seiring dengan bergantinya menteri pendidikan. Mas Nadiem Makarim, yang sebelumnya sebagai CEO Gojek, ditunjuk menjadi Menteri Pendidikan. 

Melalui pengalamannya di bidang dunia kerja, Menteri Pendidikan mengubah konsep pendidikan di Indonesia mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. 

Konsep Merdeka Belajar menjadi awal perubahan secara menyeluruh di dunia pendidikan. Banyak dukungan dan pertentangan yang dihadapi untuk mewujudkan perubahan yang telah dikonsep.

Pendekatan yang sudah dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mendukung perubahan Merdeka Belajar yaitu melalui program-program sebagai berikut :

  • Kampus Mengajar, untuk membantu peningkatan kualitas dan pemerataan pendidikan dasar. Program kampus mengajar ini berkontribusi sebagai agen perubahan untuk tantangan pendidikan Indonesia, selain itu juga menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam pembelajaran literasi, numerasi, serta adaptasi teknologi selama di SD dan SMP selama 1 semester. Kemudian juga dapat mengasah keterampilan sosial empati, komunikasi, kepemimpinan, kreativitas, pemecahan masalah, inovasi dan kreativitas.

  • Magang, untuk menyambut karir masa depan dengan pengalaman kerja yang berharga. Dapat peluang yang lebih besar untuk diterima sebagai karyawan di tempat magang. Adanya keterlibatan langsung dan mendalam, pengalaman kerja yang berharga untuk digunakan setelah lulus dari universitas.

  • Studi Independen, dalam kegiatan studi independen kita dapat mempelajari kompetensi yang spesifik, praktis, dan dibutuhkan di masa depan, berinteraksi dengan para pakar untuk memahami penerapannya. Dalam kegiatan studi independen yang akan kita dapatkan berupa pembelajaran yang relevan ilmu praktis dan sertifikasi yang sesuai kebutuhan industri. Kreativitas tanpa batas, kesempatan untuk mendapatkan pengalaman mengimplementasikan ilmu sesuai standar industri.

Jenis Strategi yang digunakan/diterapkan dalam merdeka belajar yaitu Bumpy Incremental Change. Bumpy Incremental Change Merupakan perubahan yang memiliki fase relatif tenang dan sesekali disela dengan percepatan gerakan perubahan yang disebabkan oleh perubahan lingkungan organisasi serta dapat juga berasal dari faktor internal seperti adanya tuntutan dalam meningkatkan efisiensi dan perbaikan metode kerja. 

Kemudian Strategi yang telah dilakukan oleh Menteri Pendidikan yaitu, Menurut Nadiem, Kemendikbud menyiapkan strategi yang tidak akan keluar dari esensi pendidikan, yakni kualitas guru. 

Guru tidak akan mungkin bisa digantikan teknologi. "Teknologi adalah alat bantu guru meningkatkan potensi mereka dan mencari guru-guru penggerak terbaik serta memastikan mereka bisa menjadi pemimpin-pemimpin pembelajaran dalam sekolah-sekolah di seluruh Indonesia,". (www.coursehero.com)

Aspek paling penting yang perlu dibenahi untuk mengimplementasikan merdeka belajar adalah digitalisasi sekolah. Digitalisasi pendidikan adalah suatu keniscayaan pada era ini. Segala aspek kehidupan saat ini begitu dekat dengan dunia digital. 

Murid harus difasilitasi untuk dapat mengakses berbagai konten pendidikan, pelatihan, hingga akses pada jasa bimbingan belajar. Digitalisasi juga bisa membantu para guru mencari bahan ajar terupdate dan menarik untuk dijadikan bahan pengajaran. Seiring membaiknya digitalisasi di bidang pendidikan, proses pembelajaran tentu bisa lebih fleksibel dan interaktif. 

Dunia digital dimanfaatkan untuk bisa melaksanakan pembelajaran yang tidak terbatas tempat dan waktu. Segala konten belajar dan bahan ajar dapat tersedia secara digital sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesiapan sekolah. 

Untuk implementasi pembelajaran blended learning seperti ini, fasilitas yang harus disiapkan sekolah adalah School management system, Learning management system, Gadget/smartphone bagi seluruh guru dan siswa, Koneksi internet yang menjangkau setiap sudut sekolah dsb. (pintek.id)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun