Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Membaca Sepi

18 Maret 2023   06:32 Diperbarui: 18 Maret 2023   07:02 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Foto oleh Tama66 (Peter H)/ Pixabay

Terdengar saat bayang-bayang
Sudah rebah ke timur
Suara lapat-lapat
Semacam gumam, mantra, atau mirip
tembang macapat

Rumah yang dingin
Daun-daun digugurkan angin
Senja selalu muram

Baca juga: Membaca Musim

Kembang, pohon jambu, lama
tak disiram
Siapa pula yang mau meminjamkan
Air mata

Datang lagi, kini, bulan puasa
Anak-anak di mana entah
Berharap ada sepotong kabar
di beranda singgah

Buka puasa
Kapan berulang
Duduk melingkar bersama

***

Baca juga: Membaca Hantu

Lebakwana, Maret 2023

Baca juga: Membaca Langit

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun