Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Beberapa Teori untuk Membunuh

4 Januari 2023   19:18 Diperbarui: 4 Januari 2023   19:22 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: Pixabay

Aku mendekati dengan yakin, seolah-olah akan menemui kekasih. 

"Hai!"

Perempuan cantik itu tersenyum. Hm, satu poin sudah masuk. 

"Kamu cocok."

"Cocok? Untuk menjadi kekasih gelapmu?"

"Bukan. Untuk kubunuh."

Perempuan itu tertawa pelan. "Aku suka dengan petualangan lelaki gila," berkata begitu ia merapatkan tubuhnya. Aku terperangah ia memagut bibirku dengan liar. 

Cuma sebentar. 

Ini kesempatan. Perlahan aku meraba pinggangku, dan menempelkan pistol kecil di perut perempuan itu. 

"Bluph, bluph!" Ada dua kali terdengar bunyi letusan dari pistol yang berperedam. Perempuan itu terkejut ada pistol menempel di perutnya. 

Ia sedikit terhuyung ke belakang, menatapku. Sedang aku mendekap perutku yang bersimbah darah, dengan sedikit keheranan. Aku bersandar ke tiang sambil berpegangan pada pagar batas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun