Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Menyimak Grup Percakapan

22 Juni 2022   20:24 Diperbarui: 23 Juni 2022   22:25 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi banyaknya percakapan yang ada di sebuah grup aplikasi perpesanan. Sumber: Kompas.com/Galuh Putri Riyanto

Riuh cinta
Setiap pagi, senja, hingga malam saat akan memejamkan mata
(Terkadang begitu sepi)

Mengeluarkan isi dapur, denting piring, makanan memanjakan selera, hingga tempat-tempat wisata. "Coba terka, aku sedang berada di mana?"

Baca juga: Percakapan Puisi

Walaupun cuma gambar
Meskipun cuma kata

Emoji tertawa lepas, menutup mulutnya, acungan jempol, tepuk tangan, memeletkan lidah, monyet yang menutup muka, ah, banyak yang lainnya

Saling balas sticker lucu
Bersambut kata rayu, juga kalimat yang mendayu-dayu. "Kapan kita kopdar agar rindu tak sampai membelukar?"

(Aku japri, ya)

Tak jarang terjadi silap kata, bergesekan frasa, berbenturan kalimat, saat musim kontestasi politik tiba. "Aku pilih dia, sedang kau pihak di seberangnya."

Heh, rindu siapa yang keluar dari grup?

***

Lebakwana, Juni 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun