Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Menertawakan Luka

15 Juni 2022   19:22 Diperbarui: 4 Juli 2022   22:16 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lelaki menyendiri. Sumber: Pixabay.com/José Manuel de Laá

Tubuh basah
Angka-angka di ruang kepala dipenuhi cara menambah jumlah
sementara jarum jam
telah tiba di angka senja

Akhirnya sendiri
Belajar merawat sepi
agar luka tak menjadi amuk
pada cinta yang terlanjur remuk

Luka lupa
Lupa luka

Begitu cara belajar tertawa

***

Lebakwana, Juni 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun