Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Percakapan di Bawah Garuda

2 Juni 2022   21:41 Diperbarui: 2 Juni 2022   21:50 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkadang kita lupa tanah lupa air
menghirup udara
yang sama
Di bawah langit yang itu-itu juga

Ruang-ruang percakapan menjadi sempit. Katanya ingin menginjak dunia, tapi kita lebih mempersoalkan rasa sakit

Berperahu di kanal linimasa

Tak penting argumen lebih mengedepankan sentimen

Hanya mengingat kosakata yang sedikit:
aku
kau
kami
mereka

Lalu, di mana kita

Padahal merah putih bisa menjadi merah jambu
hitam dan putih menginspirasi abu-abu
cinta merah kepada biru menjelma rindu yang ungu

Dan nilai-nilai hidup hanya hapalan saat tes di sekolah
"Anak-anak, sebutkan dasar-dasar Pancasila!"

***

Lebakwana, Mei 2022

Catatan.
Kata-kata yang dicetak miring mengutip ucapan Rocky Gerung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun