Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Kita yang Menjadi Orang Asing di Rumah Sendiri

17 Desember 2021   21:25 Diperbarui: 28 Desember 2021   20:47 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kesepian | Sumber: Pixabay

Kata-kata telah menjadi dingin

Tegur sapa terperangkap
dalam sekotak gawai
Teknologi menjadikan kehangatan menjadi abai

Kita menjadi pemain sandiwara
pada drama-drama di linimasa
menciptakan kawan yang semu

Pun di rumah
Kita menjadi asing, menjadi tamu di rumah sendiri

Televisi berdebu
Takada lagi riuh pertengkaran
memperebutkan kanal siaran
Masing-masing punya dunia
tersenyum, tertawa, berbicara entah kepada siapa

Dan aku, si Tua ini, gemetar mengejar
tapi yang kudapatkan adalah rasa sunyi
kadang menghapus air mata dengan mengirim emoji tertawa
pada grup percakapan we-a

Atau menipu diri sendiri
lewat gambar tepuk tangan
atau acungan jempol
seolah-olah berempati
padahal tidak mengerti

Katanya, 2045 semakin sepi
padahal sekarang sudah terjadi

***

Lebakwana, Desember 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun