Rencana-rencana menjadi peluru. Menghujani kota, agar langkah terserimpung, dipaksa patah segala ingin, di empat penjuru arah mata anginÂ
Untuk bendera-bendera
Demi kesumat yang takkunjung tamatÂ
Ngakak dalam ruang gelapÂ
Ini tanah, seperti kehilangan majikan. Orang-orang membuat ombak agar terjadi palagan. Tersebab sesuatu yang entah, atau mungkin untuk sesobek receh dalam genggamanÂ
Kamu tahu, sekarang berapa harga api di linimasa?Â
***
Lebakwana, Februari 2021Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!