Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Resensi Cinta, Amuk, Metamorfosis Serigala, dan Cermin

24 Januari 2021   06:31 Diperbarui: 24 Januari 2021   07:02 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Foto oleh Karolina Grabowska/ Pexels 

Tak kurang-kurangnya aku akan membaca buku-buku agama, mengingatkan kaki ke mana telah melangkah, apa saja yang telah dilihat mata, dicecap dan diucap lidah, atau mungkin tangan telah mengambil hak orang lain, bercermin, bahwa kita berpijak sementara, dan semuanya itu ada pertanggungjawabannya 

***

Lebakwana, Januari 2021 

Catatan. 

*)  Kalimat ini saya kutip dari dialog dalam novel Tears in Heaven karya Angelia Caroline. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun