Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seorang Perempuan yang Terlalu Lama Tidur dengan Batu

19 Oktober 2020   06:38 Diperbarui: 19 Oktober 2020   07:03 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Foto oleh Bruno Cervera/ Pexels 

Tak Seharusnya batu dalam rumah, yang membuat seorang perempuan tak menyesal kehilangan rindu 

Adalah lelaki memaksa bawa dua cinta dalam bola mata, berhadapan dengan kata enggan di antara perih yang tertahan 

Dan perempuan itu mendapati batu pada tubuh. Ia menduga inikah yang disebut neraka, dan ruh seperti pergi menjauh 

Ia merasakan jantung yang luka, dan terjaga saat mendengar rintih dari bayinya yang belum disapih. 

Lalu ia pun mendekap keempat anaknya, agar mereka tak melihat banyak bekas batu di tubuh ibunya. Juga surga di kepala mereka, tak menjadi jahanam kepada bapaknya. Suatu saat nanti 

Ia berusaha teguh, tapi putaran jarum jam terasa begitu lambat, membuat detak waktu terasa rapuh. Tubuh menjadi laknat                

Ada seribu pilihan kata di sepanjang hidup, tapi nyala api semakin redup. Akhirnya perempuan itu hanya memilih satu makna 

Tidak! 

***

Lebakwana, Oktober 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun