Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Membayangkan Dirimu Saat Kukirimi Beberapa Puisi

30 Juli 2020   13:55 Diperbarui: 30 Juli 2020   13:45 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Foto oleh Lisa Fotios/ Pexels 

Beberapa puisi sudah kukirimkan padamu, sebagian lagi masih berbentuk catatan, yang lain terserak dalam ingatan 

Aku tidak tahu apa ini bisa dijadikan sebentuk puisi: Tiang listrik yang hampir roboh, got yang mampat, pasar, tumpukan sampah

Kurasa juga aku harus belajar memahami seberapa penting puisi bagimu, dan seberapa perlu setiap peristiwa kuabadikan dalam puisi, dan apakah aku mempunyai kegilaan yang cukup untuk menjadi penyair

Mungkin kau tak pernah membacanya, pun barangkali, kau tak ambil peduli. Mungkin bagimu lebih baik mempelajari cara menyambung kabel listrik, atau latihan tae kwon do, yang putaran kakimu hampir memecahkan kacamataku, atau melihat-lihat toko online; siapa tahu ada baju model terbaru 

Atau membalas pesanku, dengan gambar emoji marah, dan gambar tinju: Jangan kirimi aku lagi puisi! 

***

Cilegon, Juli 2020. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun