Keriuhan pagi, pesta sebenarnya dimulai, di suatu tempat, yang dinas tata kota tak mencatatÂ
Penjual nasi uduk, pedagang sayur, pedagang bubur ayam, juga tukang ojek; Ibu-ibu berkumpulÂ
Ini pusat cerita kaum marjinal, jauh dari pusat kuasa tak kan dikenalÂ
Jangan ditanya Presiden pidato bagaimana, menteri berbuat apa, dan rupiah terjun di angka berapaÂ
Ini panggung sederhana, tempat putaran uang tak seberapa, tempat cerita yang biasa-biasa saja. Bicara drama Korea yang makin menggoda, tentang istri yang tabah luar biasa di sinetron yang mengada-ada. Dan, "Eh, sudah tahu, belum? Dengar-dengar, anak Bu Jenah mau kawin. Kok, mendadak. Jangan-jangan bunting duluan. Jangan ngomong-ngomong, ini rahasia."
Menjelang siang panggung bubar. Besok disambung lagi, dengan cerita yang mungkin berbedaÂ
***
Cilegon, Juli 2020.Â